Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Asyik Masa Muda, Lupa Menikah: Sebuah Refleksi Ultah Ke-29

1 Maret 2024   10:32 Diperbarui: 1 Maret 2024   10:44 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/vektor/panggilan-masuk-dari-ibu-di-layar-ponsel-ilustrasi-vektor-dalam-gaya-kartun-datar-gm1409111352-459771665

Pacaraku         :Malam juga, ingin diskusi tentang...

Saya                : Apakah kamu sudah siap hidup berkeluarga bersama saya? ( saya langsung menyampaikan pertanyaan seperti ini)

Pacaraku         : Dengan tersenyum dan seolah mengatakan iya, dia menjawab iya, yang penting kamu juga siap.

Saya                : baiklah kalau gitu. Kemudian saya bertanya padanya, apa rencanamu setelah menikah.

Pacarku           : Aku ingin hidup bahagia dan berbisnis dengan membuka usaha kecilan.

https://www.istockphoto.com/id/vektor/panggilan-masuk-dari-ibu-di-layar-ponsel-ilustrasi-vektor-dalam-gaya-kartun-datar-gm1409111352-459771665
https://www.istockphoto.com/id/vektor/panggilan-masuk-dari-ibu-di-layar-ponsel-ilustrasi-vektor-dalam-gaya-kartun-datar-gm1409111352-459771665

Sayapun merenungkan jawaban yang terakhir ini dari pacarku ini. Dalam hati saya merenungkan bahwa pacar saya ini sudah matang memikirkan kehidupan berkeluarga dan selama ini dia menunggu lamaran dari saya. Saya merenungkan demikian, dengan memikirkan jawabannya itu.

Dari jawabannya juga saya juga merefleksikan bahwa menikah berarti memikirkan kehidupan setelah pernikahan dan mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu atas dasar keputusan bersama. Saya dengan pasangan harus membangun dialog dan menata kehiduapan di masa akan datang secara bersama.

Keuangan Untuk Menikah

Sebelum memutuskan menikah di tahun ini, saya berusaha menabung uang. Akan tetapi, itu sangat sulit. Sulit dipengaruhi tidak ada pribadi yang mampu mengendalikan saya. Dengan berkumpul bersama teman-teman sudah jelas akan mengeluarkan uang. Hal inilah yang menyebabkan tidak bisa menabung.  Saya pun saat ini belum memiliki uang untuk membiayai pernikahan itu.

Saya membicarakan ini dengan saudara-sauara saya, saya menyampaikan bahwa saya ingin menikah tetapi saya tidak memiliki uang untuk membiayai pernikahan itu. Saudara-saudara saya mengatakan bahwa menikah itu urusan bersama keluarga. Kita akan berkumpul bersama mengumpulkan uang untuk membiayai pernikahan itu, yang terpenting kesiapan dirimu setelah menikah, kata mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun