PEMILU sudah selesai dilaksanakan. Masyarakat yang memiliki kewajiban untuk hadir di TPS sudah memberikan hak suaranya. Mereka sudah memilih berdasarkan suara hati mereka untuk memilih yang terbaik. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana situasi di masyarakat setelah PEMILU? Pertanyaan ini berhubungan dengan pendukung dari calon-calon tertentu, baik calon legislatif maupun calon eksekutif. Â Yang terpenting juga situasi dari calon-calon. Sebagai seorang masyarak tentu mengharapkan yang terbaik yang terjadi. Tentu sangat mengharapkan persatuan, perdamian, kerukunan dan saling menerima entah kalah maupun menang.
Situasi Sosial Masyarakat Setelah PEMILU
Setelah PEMILU dari belajar PEMILU sebelumnya berdasarkan perhitungan sementara, sebagian orang yang meras suara terbanyak dan dapat lolos merayakan kemenangannya. Pendukung-pendukungnya berkumpul dan merayakan kemenangan itu. Perayaan kemenangan memang sesuatu yang wajar. Perayaan kemenangan sebagai sebuah rasa syukur atas usaha dan kerja keras serta kerja bersama selama kompanye. Perayaan kemenangan akan membawa kebahagiaan tersendiri. Akan tetapi perayaan kemenangan tidak boleh jatuh pada perayaan yang dapat memprovokasi tim yang kalah. Perayaan kemenangan yang memprovokasi misalnya dengan mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
Yang menjadi keprihatinan terletak pada masyarakat yang calon yang didukung dari perhitungan sementara kalah atau suaranya tidak mencapai untuk dapat lolos. Mereka pasti akan merasa kerja keras, kerja bersama tidak membuahkan hasil dan dalam kondisi yang tidak bahagia. Situasi yang berada dalam kondisi waktu yang digunakan untuk mempromosikan calon berakhir dengan sia-sia karena kekalahan. Sakit hati dan iri hati pasti selalu ada dalam kekalahan. Akan tetapi tidak boleh mengungkapkan ras sakit hati dan iri hati dengan tindakan yang tidak baik. Tetap menunjukkan sikap sebagai masyarakat yang baik.
Kekalahan Adalah Kemenangan Tertunda
Kekalahan dalam PEMILU kali ini, mungkin saja kemenangan yang tertunda. Dapat kemenangannya di pemilihan yang berikutnya. Dari kekalahan menjadi pembelajaran tersendiri bagi tim, untuk berefleksi sehingga dapat menemukan cara agar bisa menang di pemilihan berikutnya. Dalam sebuah pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Kemenangan seseorang bisa berubah menjadi kekalahan di masa berikutnya. Kekalahan seseorang bisa menjadi kemenangan di masa berikutnya.
Tetap Bersatu
Calon yang menang dalam PEMILU akan memimpin untuk semua masyarakat. Dia akan mengabdi dan menyuarakan hak rakyat demi kesejahteraan bersama. Dia akan menjadi pemimpin untuk semuo orang termasuk yang bukan pendukungnya. Jadi, berpikir positif saja bahwa yakinlah yang menang dapat membawa perubahan dan yang terbaik untuk kemajuan. Sebagai masyarakat kita tetap bersatu, berdamain dan kembali menjalankan rutinitas seperti biasanya.
Sebagai msyarakat kita hanya menanti perubahan, kemajuan dan hal-hal lain yang terjadi demi kebaikan masyarakat dari calon yang terpilih. Yang berlaku untuk semua. Kita masyarakat tetap fokus dalam kerja, dan selalu bertindak baik dengan sesame. Jika sebelumnya terjadi persaingan dengan tetangga, teman, siapapun dalam memenangkan calon masing-masing. Sekarang PEMILU sudah selesai berdamilah kembali, bercerita kembali dan berelasi sebagai masyarakat social seperti biasa.
Menanti Janji
Sebagai masyarakat kita hidup dalam penantian. Kita menanti janji-janji yang telah disampaikan oleh mereka yang sudah menang dalam PEMILU. Kita menanti janji-janji mereka dan langkah-langkah mereka untuk menepati janji itu. Ketika janji itu tidak dilaksanakan, kita boleh menagih janji itu untuk mengingat kembali agar ditepati.
Janji bukan hanya sekedar perkataan, janji sebuah utang yang harus dilunasi. Oleh karena itu, janji yang telah disampaikan pasti akan terwujud. Janji yang akan membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Selain menanti janji itu terlaksana, kita kembali memikirkan kehidupan kita masing-masing dengan bekerja dan terus berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H