Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi Rabu Abu 14 Februari 2024: Pertobatan dan Kesadaran

12 Februari 2024   01:06 Diperbarui: 13 Februari 2024   16:02 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Ekaristi Rabu Abu di Gereja Santo Yosep Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/2/2023) malam. (KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO)

Tanggal 14 Februari 2024 umat Katolik akan merayakan hari rabu abu. Umat katolik akan hadir dalam perayaan ekaristi dan menerima olesan abu di dahi dalam bentuk tanda salib. 

Umat Katolik akan memasuki masa prapaskah dan puasa. Umat katolik akan hidup dalam permenungan untuk merefleksikan hidupnya akan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan. 

Kemudian bertobat dari perbuatan-perbuatan dosa dan kembali hidup sesuai dengan Sabda Allah. Setiap Jumat hingga hari setelah Tuhan Yesus bangkit, masa puasa itu akan berakhir. 

Kemudian setiap hari Jumat selama masa puasa itu, umat Katolik akan hadir di Gereja untuk mengikuti "jalan salib" merenung kembali peristiwa sengsara dan wafat Tuhan Yesus.

Pertobatan

https://lifestyle.okezone.com
https://lifestyle.okezone.com

Apa itu pertobatan? 

Pertobatan sebagai sebuah jalan untuk kembali ke jalan yang benar. Untuk kembali hidup dalam kebaikan dan kebenaran, untuk hidup sesuai ajaran Tuhan. 

Momen pertobatan ini untuk mengakui dan menyesali akan dosa yang telah dilakukan. Artinya hidup dalam kesadaran akan dosa-dosa yang telah dilakukan dan dengan rendah hati mengakui dosa-dosa itu dihadapan Tuhan dan menyesal. 

Pertobatan bukan berarti kesadaran dan penyesalan sesaat dan setelah itu mengulangi lagi kesalahan dan dosa yang sama. Pertobatan hendaknya menuju sebuah perubahan yang total dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun