Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ayahku Penjual Ikan di Pasar Inpres Ruteng

19 Desember 2020   22:40 Diperbarui: 19 Desember 2020   22:47 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      

Ayahku berprofesi sebgai penjual ikan di pasar Inpres Ruteng. Pasar Inpres Ruteng ini nama dari sebuah pasar penjual ikan di kabupaten Manggarai-NTT. Dia menjual ikan yang sudah dikeringkan. Dalam sebutan orang Manggarai ikan yag dijual oleh ayah adalah ikan tembang, ikan lea, ikan mulolo, ikan cara dan ikan teri. Ikan yang dijual ayah ini dengan harga yang berwariasi tergantung dari jenis ikan yang dijual.

Ayah pun mengantungkan hidup dalam usaha menjual ikan ini. Dalam usaha menjual ikan ini, ayah membelinya pada nelayan di Labuan Bajo. Sekali sebulan ayah pergi ke Labuan Bajo untuk membeli ikan. Dalam ceritanya ayah membeli ikan di Labuan Bajo dari berbagai nelayan. Ikan yang dijual oleh nelayan kepada ayah harganya tergantung dari jenis dan besar ikannya.

Ikan itu kemudian di bawah oleh ayah ke Ruteng menyewa mobil khusus untuk mengangkut ikan itu ke Ruteng. Jarak antara Labuan Bajo dengan Ruteng di tempuh selama empat sampai lima jam dengan mobil. Betapa jauh jarak ayah pergi untuk membeli ikan di Labuan Bajo.

Penjual ikan di Ruteng memang membeli ikannya pada nelayan di Labuan Bajo, karena Ruteng adalah daerah daratan sedangkan Labuan Bajo itu daerah yang dekat dengan laut dan sebagian besar nelayan ada disini.

Sesampai di Ruteng ikan ini kemudian di jemur lagi. Setelah di jemur baru diasukkan ke tali. Satu tali bisa terdiri dari tiga sampai lima ekor ikan. Cara dari ayah memasukkan ikan ke dalam tali, dengan ikan yang lebih besar di bagian luar sedangkan ikan yang lebih kecil di bagian dalam. Ikan dari berbagai nelayan dengan harga dan besar yang berbeda itu di jual dengan cara seperti ini. Sehingga ayah memperoleh keuntungannya dari cara seperti ini.

Dari berprofesi menjual ikan ini ayah dapat menyekolahkan kami anak-anaknya. Ayah bercerita bahwa kalau dalam musim kerja atau musim petani menanam dan memanen, ikan laris terjual dan bahkan stoknya kurang. Ikan yang serig stoknya kurang adalah ikan mulolo dan ikan cara. Karena kedua ikan ini yang sering dibeli oleh petani sebagai lauk untuk orang yang bekerja di kebun mereka.

Meskipun ayah hanya sebagai tangan kedua dalam menjual ikan ini, ayah tetap memperoleh keuntungan yang lumayan besar. Juga belum ada di Ruteng memang olahan khusus ikan untuk dijadikan misalnya keripik ikan dan lain-lainnya. Belum ada olahan seperti itu.

Ikan cara salah satu ikan yang laris terjual di Ruteng adalah salah satu ikan khas dari Manggarai. Ikan ini sering dicari oleh orang Manggarai sebagai oleh-oleh misalnya pergi ke luar kota atau pulau. Oleh karena sebagai salah satu jenis ikan khas daerah Manggarai, ikan ini sering dibeli oleh orang.

Membantu Petani

Selain menjual ikan di pasar Inpres Ruteng, ayah juga membawa ikan ini ke rumah untuk di jual di rumah. Biasanya ikan yang di jual di rumah untuk mempermuda para petani agar tidak perlu lagi pergi ke pasar Ruteng untuk membeli ikan. Tujuannya agar hemat waktu dan hemat biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun