Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vaksin Melumpuhkan Stigma

18 Desember 2020   18:01 Diperbarui: 18 Desember 2020   18:03 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200802210321-4-176966/vaksin-covid-19-ditemukan-siapa-yang-berhak-dapat-duluan

            Pandemi covid-19 ini telah melahirkan banyak stigma dalam diri masyarakat. Stigma yang membuat orang hidup dalam kekhawatiran dan ketakutan. Ke luar dari rumah takut, nanti terkena virus covid-19. Berjabat tangan, berpelukan, dan bekomunikasi jarak dekat takut pula. Pandemi memang telah mengubah segalanya. Stigma seperti ini membuat situasi dalam masyarakat berbeda. Sekolah berbasis online, kantor ditutuo, pasar dan bisnis yang dijalankan tidak berjalan seperti sebelumnya. Ada yang juga menjadi sosok seorang yang berpura-pura tahu segalanya, padahal tidak tahu. Dengan menjelaskan terkait covid-19 ini dengan beranekaragam. Lahirlah stigma yang keliru.

            Dengan adanya vaksin ini dapat membantu menormalkan kembali relasi seperti sebelumnya. Orang dapat menjalankan aktivitas seperti biasa. Ke sekolah, kantor dan lain-lainnya. Dapat menjalankan aktivitas dengan sebebas-bebasnya. Yang rindu dengan teman dapat saling berkunjung. Pokoknya seperti tahun-tahun sebelumnya.

            Pada artikel sebelumnya saya pernah menulis bahwa apakah vaksin ini gratis ataukah mahal seperti masker. Ternyata vaksin ini sudah gratis ya nanti. Artikelku terjawab deh, jadi tidak mahal seperti masker. Masyarakat jadinya tidak perlu cemas, karena vaksin akan diberikan secara gratis.

            Kita sebagai masker patut bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mengambil keputusan untuk membagikan vaksin secara gratis. Pemerintah memang memahami situasi yang ada di tengah masyarakat sekarang.

            Saya sebagai mahasiswa semester akhir sangat bersyukur dengan gratisnya vaksin ini. Sehingga saya dapat kembali menjalankan kuliah dengan tatap muka pada semester akhir ini nanti. Karena kalau kuliah online lagi, tentu menjelang akhir kuliah tidak bisa bercanda tawa dengan teman-teman angkatan di kampus. Sebagai mahasiswa semester akhir tentu bahagia sekali menjelang akhir kuliah, dimana berusaha untuk memperdalam relasi dengan teman, kemana akan pergi mengadu nasib lagi.

            Bukan hanya pada diri saya sebagai mahasiswa saja yang berharap demikian seluruh masyarakat juga punya harapan yang sama. Dapat kembali bekerja dengan normal untuk mencari uang. Membangun bisnis bagi mereka yang bekerja di bidang usaha.

            Yang menjadi pertanyaan yang muncul juga sekarang adalah kapan vaksin ini diberikan kepada rakyat dan bagaimana metode pemberiannya? pemerintah pasti akan mengambil kebijakan yang dapat mengsejahterakan rakyatnya. Kebijakan untuk pemberian vaksin ini tentu disesuaikan dengan kondisi yang ada. Sebagai rakyat kita percaya akan setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

            Entah kepada siapa yang menerima vaksin terlebih dahulu, pihak kesehatan atau pihak pegawai di kantor, yang jelas bahwa pemerintah telah mengambil kebijakan untuk kebaikan bersama dalam masyarakat. Dengan adanya vaksin, stigma-stigma terkait covid-19 dapat hilang dari tengah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun