Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Istri Bisa, Hai Suami?

16 Desember 2020   14:47 Diperbarui: 18 Desember 2020   21:43 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kuliahbahasainggris.com/25-quotes-kata-mutiara-tentang-pekerjaan-dalam-bahasa-inggris-paling-fenomenal/

Menjadi suami berarti menjadi pribadi yang berani. Berani melamar wanita menunjukkan juga kamu akan berani untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Jangan hanya berani untuk melamar tapi mengambil keputusan dalam bekerja tidak berani. Takut untuk berjuang dalam dunia kerja bukan ciri khas seorang suami. Berani itu salah satu ciri khas seorang suami.

Keluarga akan menjadi keluarga yang harmonis dan suami akan berpenghasilan tinggi jika memperhatikan beberpa poin ini menurut saya. Kalau tidak memperhatikan poin-poin ini, suami akan tidak menemukan jalan untuk menjadi pribadi yang sukses.

            Ada sebuah cerita, ada keluarga yang seorang istri berpenghasilan tinggi dan bekerja di sebuh tempat. Suaminya tidak memiliki perkerjaan yang menghasilkan pundi-pundi uang. Jadi di pagi hari istri pergi ke tempat kerja dan suaminya di rumah saja. Istri sudah cape menegur dan memerintah suami untuk pergi mencari pekerjaan. Di rumah suami ini memasak untuk istri dan anak-anak. Peran tertukar dapat dikatakan demikian. Istri pulang tinggal makan saja.

            Cerita diatas jika terjadi pada keluarga anda, menurut saya memalukan sekali. Peran yang tertukar. Tidakkah ada rasa malu dalam diri suami. Ataukah suami mengalami sakit. Kalau sakit, sakit apa dulu. Kalau masih sehat memalukan juga. Hehehe...dan kalau masih sehat, walahhhh...kenapa sih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun