Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Desember Bulan Pilkada, Rakyat Punya Kriteria

2 Desember 2020   01:00 Diperbarui: 3 Desember 2020   01:52 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan ini ada beberapa daerah di Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada). Sudah diketahui bahwa pemilihan ini akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020. 

Daerah-daerah yang menyelenggarakan pilkada saat ini sedang sibuk bekerja agar pilkada pada tanggal 9 Desember berlangsung aman, damai dan tanpa persoalan. 

Beda pilihan tidak menjadi persoalan, dan itu adalah hal yang biasa terjadi. Kita tentu memilih berdasarkan hati nurani kita dengan melihat jejak-jejak dari calon tersebut. 

Karena pola pikir dari kita masing-masing tentu berbeda, karena berbeda maka berkaitan dengan beda pilihan tidak perlu dipesoalkan. Tidak perlu adanya sistem saling memaksa orang lain untuk memilih calon yang kita dukung. Kita mesti menghargai pilihan dari masing-masing orang.

Tidak mengherankan jika di tengah masyarakat di daerah berlansungnya pilkada sedang ramai. Para calon sedang berkunjung ke wilayah-wilayah memaparkan visi dan misi mereka saat terpilih nantinya. 

Mereka sekarang sedang berusaha untuk mencuri hati rakyat, agar rakyat memilih mereka. Banyak hal yang dilakukan para calon dalam memikat hati rakyatnya, dengan gaya bicara yang baik, lelucon, bernyanyi, bergoyang dan sebagainya. Ini semua adalah strategi.

Keamanan dan kedamaian adalah hal yang patut diprioritaskan di tengah masyarakat. Jangan sampai karena berbeda pilihan kekerasan terjadi. Hal semacam ini harus dihindari. Kekerasan tidak boleh terjadi dalam masyarakat dalam situasi sekarang ini. 

Di bulan Desember ini di saat pilkada berlangsung kita semua yang menjaga keamanan dan kedamaian proses pilkada. Kedamaian dalam masyarakat berada pada tangan kita semua. 

Jika ada yang berusaha untuk menjadi provokator dengan sistem adu domba dan sebagainya, kita semua berusaha untuk menyelesaikan dengan mencari pribadi yang demikian. Kemudian bertanya alasan dan diselesaikan secara hukum apabila apa yang dilakukannya melanggar aturan yang berlaku.

Yang terpenting pula dalam suasana pilkada ini untuk menghindari sistem kekerasan terhadap pendukung lain. Beda pilihan bukan berarti juga bukan saudara. 

Kita tetap saudara, namun berbeda hanya pada pilihan. Kita semua tentu menginginkan pemimpin yang cerdas dan mampu membawa kemajuan di daerah tersebut. 

Oleh karena itu, kita sebelum memilih tentu terlebih dahulu mempertimbangkan, apakah sesuai saya sebagai rakyat memilih calon ini? Karena ini demi kemajuan daerah. Pertanyaan seperti ini patut ada dalam diri kita masing-masing saat ini. Kita harus bertanya pada diri kita, agar tidak salah memilih pemimpin.

Yang menang nantinya tentu orang itu adalah pilihan terbaik rakyat. Dan ketika calon dari kita tidak menang nantinya tidak menjadi persoalan. Kita sama-sama mendukung pemimpin yang nantinya menang.

Meskipun kita tidak mendukungnya dulu, namun sekarang sudah menjadi pemimpi kita maka dukunglah kinerja kerja mereka agar berjalan dengan baik. kita juga tentu mengkritisi apa yang tidak sesuai dengan janji dan tidak berpihak pada rakyat nantinya. 

Dengan demikian hindari permusuhan dan kebencian antara sesama di saat calon yang kita dukung kalah. Kita tetaplah membangun komunikasi dengan sesama kita, tetangga, teman, kakak, adik. Karena kita semua adalah saudara. Kita tidak boleh karena situasi pemilihan persaudaraan kita berakhir.

Di tengah masyarakat sekarang ini menjelang pemilihan memang situasinya berbeda. Ada saling mengfitnah, hoaks terjadi dimana-mana, dan berusaha untuk mencari kelemahan dari pasangan lawan. Itulah yang terjadi saat ini di tengah masyarakat. 

Di media sosial misalnya Facebook, ada banyak orang yang membuat grup dengan nama grup mendukung pasangan calon ini. Dalam grup ini ada banyak opini yang terjadi untuk memperkuat pasangan yang akan bertarung dalam pusaran pilkada. 

Namun ada juga yang di dalam grup itu berusaha memprovokasi orang lain dengan hadir sebagai pendukung dari pasangan lain. Situasi ini tentu akan membuat suasana di tengah masyarakat menjadi lain dan berbeda.

Saya secara pribadi berpikir bahwa dalam memilih pemimpin yang baik dan dapat membawa kemajuan dalam sebuah daerah adalah:

1. Dengan melihat dan mengamati rekam jejak dari pasangan itu. Melihat dan mengamati dalam hal ini yaitu melihat kinerja mereka dalam masyarakat selama ini, atau melihat dan mengamati kerja dari mereka selama menjalankan profesi sebelumnya.

2. Visi dan misi pasangan. Kita mesti melihat dan menilai dengan visi dan misi dari setiap calon kepala daerah tersebut. Kita harus pandai melihat bahwa apakah visi dan misinya sesuai dengan konteks keberadaan dari wilayah itu.

3. Pertanggungjawaban saat debat. Visi dan misi tentunya karena latar belakang yang ingin di bangun oleh calon tersebut ketika menang dalam pemilihan kepada daerah. Dan saat debat dia harus bisa mempertanggung jawabkan visi dan misinya itu, saat pasangan calon lain bertanya atau mencari dasar dari apa yang direncanakan oleh calon itu.

Saya berpikir bahwa hanya ketiga hal ini yang perlu diperhatikan saat memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuaan dalam sebuah daerah. 

Ingat juga bahwa terkadang kepandaian orang dalam berbicara tidak sesuai dengan tindakan atau kerjanya, maka hal ini juga harus diperhatikan dengan baik.

Dengan demikian, pilihan kepala daerah untuk kemajuaan dari daerah kita pada masa yang akan datang berada pada tangan kita sebagai rakyat. Kita pandai memilih pemimpin dengan baik, maka perubahan pasti akan terjadi.

Gunakan hak suara kita dalam pemilihan dengan baik. Pikirkan dengan baik sebelum jatuhkan pilihan, jangan dengar apa yang disampaikan oleh orang, karena belum tentu benar. Dengarkan suara hatimu dan mempertimbangkan ketiga hal di atas. Karena pilihanmu berguna untuk banyak orang nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun