Oleh karena itu, kita sebelum memilih tentu terlebih dahulu mempertimbangkan, apakah sesuai saya sebagai rakyat memilih calon ini? Karena ini demi kemajuan daerah. Pertanyaan seperti ini patut ada dalam diri kita masing-masing saat ini. Kita harus bertanya pada diri kita, agar tidak salah memilih pemimpin.
Yang menang nantinya tentu orang itu adalah pilihan terbaik rakyat. Dan ketika calon dari kita tidak menang nantinya tidak menjadi persoalan. Kita sama-sama mendukung pemimpin yang nantinya menang.
Meskipun kita tidak mendukungnya dulu, namun sekarang sudah menjadi pemimpi kita maka dukunglah kinerja kerja mereka agar berjalan dengan baik. kita juga tentu mengkritisi apa yang tidak sesuai dengan janji dan tidak berpihak pada rakyat nantinya.Â
Dengan demikian hindari permusuhan dan kebencian antara sesama di saat calon yang kita dukung kalah. Kita tetaplah membangun komunikasi dengan sesama kita, tetangga, teman, kakak, adik. Karena kita semua adalah saudara. Kita tidak boleh karena situasi pemilihan persaudaraan kita berakhir.
Di tengah masyarakat sekarang ini menjelang pemilihan memang situasinya berbeda. Ada saling mengfitnah, hoaks terjadi dimana-mana, dan berusaha untuk mencari kelemahan dari pasangan lawan. Itulah yang terjadi saat ini di tengah masyarakat.Â
Di media sosial misalnya Facebook, ada banyak orang yang membuat grup dengan nama grup mendukung pasangan calon ini. Dalam grup ini ada banyak opini yang terjadi untuk memperkuat pasangan yang akan bertarung dalam pusaran pilkada.Â
Namun ada juga yang di dalam grup itu berusaha memprovokasi orang lain dengan hadir sebagai pendukung dari pasangan lain. Situasi ini tentu akan membuat suasana di tengah masyarakat menjadi lain dan berbeda.
Saya secara pribadi berpikir bahwa dalam memilih pemimpin yang baik dan dapat membawa kemajuan dalam sebuah daerah adalah:
1. Dengan melihat dan mengamati rekam jejak dari pasangan itu. Melihat dan mengamati dalam hal ini yaitu melihat kinerja mereka dalam masyarakat selama ini, atau melihat dan mengamati kerja dari mereka selama menjalankan profesi sebelumnya.
2. Visi dan misi pasangan. Kita mesti melihat dan menilai dengan visi dan misi dari setiap calon kepala daerah tersebut. Kita harus pandai melihat bahwa apakah visi dan misinya sesuai dengan konteks keberadaan dari wilayah itu.
3. Pertanggungjawaban saat debat. Visi dan misi tentunya karena latar belakang yang ingin di bangun oleh calon tersebut ketika menang dalam pemilihan kepada daerah. Dan saat debat dia harus bisa mempertanggung jawabkan visi dan misinya itu, saat pasangan calon lain bertanya atau mencari dasar dari apa yang direncanakan oleh calon itu.