Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lengge

6 November 2020   03:21 Diperbarui: 6 November 2020   03:28 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/cpDiLkRZRcYmJQbF6

Aku tidak memiliki seperti keinginanmu

Aku lenge dalam hidup ini

Uang tak punya apalagi mobil

Aku gelandangan di pinggir jalan

Lengge sudah menjadi warna hidupku

Lengge ini hanya benda tapi hati bora

Bora sekali hatiku tuk mencintaimu

Jangan melihat isi rumahku

Lihatlah isi hatiku

Yang penuh dengan kekayaan

Tuk mencintaimu

Nai daku bora untukmu

Lengge bukan berarti tidak bahagia

Lengge sebagai bagian dari titik perjalanan

Lengge seng bisa bangkit untuk mencari

Tapi lenge nai tidak bisa bangkit tuk mencintai

Bahasa Manggarai:

Lengge (miskin), bora (kaya), nai (hati)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun