Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Duat Gula We Mane" dan Kerja Tidak Sampai Sejam Hasil Berlimpah

17 Oktober 2020   15:28 Diperbarui: 18 Oktober 2020   15:43 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja itu penting dalam kehidupan manusia, tanpa bekerja manusia tidak bisa mendapatkan apa-apa untuk hidup. Kerja sebagai sebuah cara bagi manusia untuk mendapatkan hasil guna untuk mempertahankan hidupnya. 

Tidak bekerja manusia akan  mati, karena tidak ada makanan. Semakin rajin kita bekerja hasilnya juga akan semakin banyak.

Dalam masyarakat Manggarai ada istilah duat gula we mane. Istilah ini mengambarkan bahwa masyarkakat Manggarai bekerja dari pagi sampai sore.

Tujuannya agar mendapatkan hasil yang melimpah untuk hidup. Kerja per jam tentu kerjanya tidak duat gula we mane, kerjanya mungkin hanya satu atau dua jam saja. Kerja mungkin dari jam tujuh sampai jam delapan saja. Hanya sejam. Hasil yang didapatkan juga akan begitu-begitu saja.

Setiap manusia pasti berusaha untuk bertahan hidup, tidak ada manusia yang mau hidup dalam kelaparan. Kelaparan itu sebuah penyiksaan, tidak mungkin ada manusia yang mau mengalami hal ini. 

Untuk itu manusia berusaha untuk bekerja. Kalau kita lihat mengenai manusia yang hanya bekerja satu dua jam, mungkin orang itu hanya mau mencari uang untuk menghidupinya untuk hari itu saja, tidak mencari penghasilan untuk ditampung guna untuk hari esok. Manusia pada umumnya tidak mau hidup biasa-biasa saja.

Sebagian manusia punya keinginan atau harapan untuk memiliki harta yang berlimpah atau kaya. Untuk itu kerja bagi mereka itu bukan hanya satu sampai dua jam saja. Kerja bagi mereka itu dari pagi sampai sore bahkan malam.

Sebagian manusia juga punya rasa untuk bersaing dengan orang lain atau tetangga, untuk itu manusia berusaha mencari uang sebanyak-banyaknya. Agar bisa menyaingi tetangga sebelah. 

Manusia itu juga dalam hal ini makhluk yang haus akan harta kekayaan. Hasil dari semua itu adalah banyak manusia yang menampung harta kekayaan sebanyak-banyaknya. 

Sehingga dalam kehidupan ada ketidakseibangan, ada yang kaya sekali dan ada yang miskin, ada yang hidup penuh kelimpahan dan ada yang hidup penuh kekekurangan. Disini bukan berarti miskin karena malas. Miskin bisa jadi karena SDM dari orang itu dalam bekerja kurang.

Kalau menurut saya orang yang bekerja per jam itu hanya berlaku bagi orang-orang tertentu saja yang sudah sukses. Di mana dia yang menjadi pemilik dari usaha yang bersangkutan, dia hanya datang sesaat untuk mengecek. 

Karyawan-karyawan tertentu juga bisa bekerja perjam dengan alaan-alasan tertentu saja. Atau para pedagang bisa kerja perjam sesuai dengan jam berlakunya pasar. Mungkin ada pasar yang kerjanya hanya dibuka selama duan sampai tiga jam saja.

Duat gula we mane orang Manggarai itu, kerja dari pagi hingga sore, dimana saat kerja itu kerja dengan total memberikan seluruh tenaga. 

Dari hal ini muncul juga istilah bom neka mane de tana sale untuk menunjukkan bahwa orang Manggarai ingin bekerja dengan total sampai menyesal jika matahari cepat tengelam atau malam cepat datang, sehingga kerja tidak selesai. Mereka maunya terang terus suapaya dapat bekerja terus.

Konsep orang Manggarai ini konsep orang Manggarai terlebih yang bekerja sebagai seorang petani. Bukan berarti istilah ini hanya berlaku bagi para petani saja, bagi mereka yang bukan petani juga pasti memiliki konsep begini, karena konsep ini, konsep dari yang terdahulu yang diwariskan terus menerus. 

Sehingga dalam bekerja pun mereka hanya istirahat sedikit saja yaitu saat makan dan minum, hang leso dan inung kopi gula agu mane (makan siang dan minum kopi pada pagi dan sore hari).

Duat gula we mane mengambarkan prinsip orang Manggarai yang adalah orang-orang yang rajin dalam bekerja.  Eme ngoeng hang agu mose duat (kalau mau makan dan hidup bekerja). 

Orang Manggarai menyakini bahwa kalau mau makan dan hidup itu harus tahu bekerja. Kalau tidak memiliki makanan bagi mereka berarti orang itu sebagai pemalas. 

Sehingga di sana orang bekerja dari pagi sekali, perempuan sudah menyiapakan sarapan untuk suami pagi-pagi dan dengan segera setelah itu langsung beranjak ke kebun sama-sama. 

Mungkin istilah kalau padi sudah menguning itu, istilah boto olong one peti (agar burung yang makan padi saat padi menguning tidak duluan makan padi) makanya pagi-pagi ke kebun.

Kerja Cepat Dapat Uang

Memang ada kerja yang cepat menghasilkan uang. Kerja yang hanya sejam namun hasilnya berlimpah. Akan tetapi kreativitas dalam menarik perhatian orang dalam kerja ini tentu menjadi poin penting. Dan kerja yang cepat menghasilkan uang itu dalam waktu singkat adalah Youtobers.

Penghasilan youtobers itu bisa sampai ratusan juta hingga lebih. Hanya bekerja dalam waktu tidak sampai satu jam penghasilan bisa berlimpah. Yang terpenting disini adalah konten video kita menarik, menghibur, aktual dan sebagainya. 

Kreativitas dalam tidak sampai satu jam bisa menghasilkan uang berlimpah, seperti menjadi seorang youtobers membutuhkan ketekunan dalam mengulas video-video yang di-upload. 

Ketekunan dalam mengerti kesukaan dari masyarakat itu hal terpenting dalam menjadi seorang youtobers. Ketekunan dalam mengerti video apa yang sering dicari oleh orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun