Di tengah pandemi ini misalnya saya sebagai pemilik rumah rindu juga akan saudara saudara yang mengunjungi rumah saya saat berdoa rosario bersama. Dimana penuh kebahagian dan persaudaraan orang datang.
Bulan Oktober ini sebagai bulan berdoa rosario juga momen dimana anak-anak berkumpul bersama, bercerita bersama. Jadi anak-anak disadarkan sejak keci akan pentingnya kebersamaan, persaudaraan dan berdoa bersama.Â
Saya teringat akan masa kecil saya saat di bulan Oktober berdoa rosario. Setelah berdoa rosario selesai, saya dan teman-teman membagikan cerita bersama. Disini ada canda tawa, pokoknya menghibur sekali.
Pandemi covid-19 ini tantangan bagi kita umat Katolik, apakah kita masih setia berdoa rosario pribadi di buln Oktober ini? Karena mungkin kita hanya mau berdoa rosario secara bersama, dan kita kurang menyadari akan pentingnya juga berdoa rosario pribadi. Mungkin kita berpikir bahwa, di tengah pandemi jaga jarak berarti tidak berdoa rosario. Berdoa rosario secara pribadi itu yang mesti dilakukan jika belum bisa berdoa rosario dari rumah ke rumah.
Yang menjadi momen tidak terlupakan di bulan rosario ini yaitu bulan Oktober adalah ketika perarakan patung bunda Maria dari satu tempat ke tempat lain. Dimana yang hadir adalah ribuan umat. Waktu itu tepatnya di Manggarai ada perarakan patung bunda Maria dari sebuah biara menuju ke Gua Maria yang bernama Gua Maria Golocuru. Umat yang hadir itu ribuan dan penuh antusias. Kebersamaan da persaudaraannya luar biasa. Kita berjalan berkilo-kilo sambil mendaraskan doa rosario dengan lilin bernyala, dimana hanya lilin yang bernyala di tengah gelapnya malam.
Sebagai anak milenial yang jatuh pada ketagihan Hanphone atau internetan mungkin lebih cenderung jarang mengikuti kegiatan seperti ini. Lebih suka menonton youtobe, game dan sebagainya dibandingkan kegiatan berdoa bersama dan kegiatan bersama. Anak-anak milenial harus menyadari akan pentingnya kebersamaan.Â
Dan peran orang tua untuk menyadari anak-anak milenial ini sangatlah penting. Akan tetapi bila kita sebagai orang tua juga mengabaikan kegiatan doa bersama itu juga akan mempengaruhi anak-anak. Mereka akan mengikuti kita sebagai orang tua, sebaliknya. Singkatnya orang tua menjadi teladan.
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H