Banyak orang yang tidak mencintai hidupnya di tengah pandemi ini. Mereka mungkin menginginkan kematian dibandingkan kehidupan. Kepala batu sebagai bentuk sikap yang menunjukkan keinginan akan kematian. Pikiran dan perasaan mungkin sudah dibutakan dengan kenikmatan duniawi untuk terus-menerus nongkrong bersama dengan orang lain.
Konsep dan prinsip hidup mungkin berbeda masing-masing orang. Sehingga ada yang mematuhi protokol kesehatan dan ada yang tidak mematuhi. Budaya kepala batu semestinya dimusnahkan di saat sekarang. Anjuran untuk mentaati protokol kesehatan tentu untuk kebaikan dari pribadi itu sendiri.
Ada daerah yang melakukan PSBB lagi karena peningkatan jumlah yang meninggal. PSBB lagi ini dalam rangka untuk mencegah tidak adanya peristiwa kematian agar masyarakat di daerah itu tetap dalam keadaan sehat. Akan tetapi tidak semua orang mematuhi dan menganggap ini penting.
Kita juga mesti memaklumi tindakan orang yang tertentu yang tidak mematuhi anjuran protokol kesehatan di saat PSBB lagi. Mungkin sudah bosan dengan situasi atau ingin mencari nafkah dan sebagainya. Masing-masing orang memiliki alasan tersendiri.
Beberapa tindakan dari orang-orang tertentu di tengah pandemi yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan anjuran pemerintah yag menurut dapat dikatakan orang-orang itu tidak suka hidup:
Tidak Memakai Masker
Masih banyak orang yang tidak memakai masker di tengah pandemi ini. Pemerintah sudah menganjurkan agar setiap orang wajib memakai masker saat di rumah dan apalagi saat keluar rumah. Perlu diketahui bahwa anjuran memakai masker ini untuk menghindari diri agar terhindar dari virus covid-19.
Tidak Mencuci Tangan
Tidak mencuci tangan juga adalah sebuah sikap tidak mematuhi anjuran pemerintah di tengah pandemi. Sementara menurut saya mencuci tangan itu penting, sebelum pandemipun kita selalu dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum makan atau sesudah makan dan setelah bertamu dari rumah orang. Apalagi di saat pandemic mencuci tangan sebagai sebuah kewajiban.
Tidak Menjaga Jarak
Jaga jarak anjuran dari pemerintah untuk menghindari dari dari covid-19. Jaga jarak ini maksudnya bahwa dalam relasi dengan orang lain kita mesti memisahkan diri dengan orang lain misalnya satu sampai dua meter. Akan tetapi yang sering terjadi selama ini orang tidak mematuhi anjuran ini.
Setiap anjuran ini dari pemerintah untuk kebaikan orang yang bersangkutan dan kebaikan bersama. Demi kesejahteraan dalam hidup bersama dibuatlah aturan protokol kesehatan ini. Anjuran ini seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan sebagainya untuk melindungi diri dari virus covid-19. Tidak mungkin pemerintah menganjurkan aturan ini tanpa ada tujuan untuk kebaikan kita semua.
Beberapa alasan yang menjadi penyebab dari orang tidak mematuhi protokol kesehatan ini:
Krisis Keuangan
Krisis keuangan menyebabkan orang tidak mentaati aturan protokol kesehatan. Mereka masih bekerja dan beraktivitas seperti biasa mencari uang. Demi bertahan hidup mereka ini terpaksa untuk tetap mencari uang agar mampu membeli makanan. Tidak banyak persediaan makanan dan uang tabungan mendorong orang untuk beraktivitas seperti biasa.
Relasi
Demi tetap membangun relasi bersama keluarga, teman dan rekan kerja orang seringkali melanggar anjuran protokol kesehatan. Sehingga masih ada orang yang berkumpul bersama, nongkrong bersama, berpelukan dan sebagainya. Mereka mungkin tidak menginginkan relasi yang dibangun selama ini hilang begitu saja karena pandemi covid-19.
Orang melanggar protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah sebagai sebuah "aksi demonstrasi" terhadap pemerintah. "Aksi demonstrasi" yang dimaksud bukan aksi dengan turun ke jalan berteriak dan sebagainya seperti yang lazim terjadi selama ini dalam aksi demonstrasi.Â
"Aksi demonstrasi" di sini maksudnya aksi tanpa kata karena kecewa dengan pemerintah yang tidak membagi sembako atau kecewa karena tidak mendapatkan sembako. Bagaimana dapat bertahan hidup apabila di rumah saja tidak bekerja dan tidak mendapatkan sembako bantuan juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H