Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kaset Ditinggalkan karena Internet

7 September 2020   23:23 Diperbarui: 9 September 2020   22:51 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mytravelsnapshots.com

           

Perkembangan zaman dan IPTEK membuat dunia semakin canggih. Hasil produk zaman dulu yang menjadi tren di kalangan masyarakat di tinggalkan. Keberadaan barang di rumah di anggap tidak mengikuti arus globalisasi. 

Perkembangan IPTEk ini membawa dampak yang luar biasa, entah dampak positif maupun dampak negative bagi kehidupan. 

Manusia yang menciptakan teknologi berdampak juga bagi manusia itu. Keberadaan IPTEK membuat tenaga manusia jarang dipakai dan membuat relasi antar sesama manusia terbatas juga. Selain itu keberadaan IPTEK membawa perubahan positif bagi manusia. 

Sebagai manusia dia dapat mengakses internet dengan cepat dan mengetahui informasi yang terjadi dimanapun dengan cepat. Kita juga bisa mengakses pengetahuan disini "sekolah" dengan pencarian internet.

Kemajuan ini membuat salah satu bagian dari barang penting yang dibutuhkan oleh orang banyak dulu tidak dipakai lagi. Barang seperti DVD, Tape, dan kaset tidak dipakai lagi. Orang yang masih pakai barang ini sekarang dianggap premitiew. 

Anak-anak pun berlomba-lomba untuk meminta pada orang tua barang lain selain barang ini seperti hanpohone untuk mengakses internet dan dapat menonton dengan mudah. Kaset tidak di pandang lagi. Kalau kaset dapat berbicara mungkin dia akan mengatakan betapa sombongnya kalian.

Anak-anak zaman sekarang yang lahir tahun 2000-an ke atas mungkin merasa asing mendengar kata kaset. Mungkin mereka akan bertanya juga, apa itu kaset? Seperti apa sih itu kaset? 

Kok kami tidak pernah lihat. Kaset itu sebuah benda yang digunakan orang untuk menyimpan file seperti lagu dan film. Dapat dikatakan demikian atau semacam flashdisch sekarang. Yang saya ketahui ada dua jenis kaset. Satu kaset untuk tape dan satu kaset untuk DVD. Kedua jenis kaset ini berbeda. Kaset untuk Tape bentuk persegi panjang dan di dalamnya ada semacam senar. Saya kurang tahu apa namanya yang isi dalamnya itu. Dan kalau kasetnya rusak, senar yang di dalamnya akan keluar dan musik akan mati. Untuk itu harus diperbaiki, bisa dengan diputar melalui jari saja. Kaset DVD bentuknya bulat, dan kalau saat diputar ada jeda, maka dikeluarkan dulu lalu di lap mengunakan tisu atau baju.

Kaset menjadi priorotas pada zaman kecilnya saya. Orang tua tidak belik kaset baru atau tidak diberi uang untuk pergi merental kaset, saya akan menangis. Dan meminta terus menerus. Juga saya merasa bahwa kalau nonton mengunakan kaset satu film tidak puas di nonton satu kali dan maunya di nonton berulang-ulang bareng teman. Setelah itu kita berkumpul di halaman rumah menceritakan lagi isi filmnya. Pokoknya kita menghafal nama pemeran dalam film itu. Asyik bukan. Anak- anak sekarang pasti kalau mendengar kisah saya ini, pasti penasaran dan pengen untuk merasakan hal yang sama.

Dulu saat umur saya usia SD dan SMP kaset itu menjadi bagian penting. Kalau mau nonton film bagus harus beli kaset. Dan biasanya kita pergi rental di tempat rental kaset, misalnya dua hari lima ribu rupiah. Dan itu ramai sekali yang pergi rental. Kita rombongan bareng teman-teman pergi rental kasetnya. Dan kita juga nonton bersama setelah kasetnya di rental. Disini ada kebersamaan diantara kami.

Kemudiaan saat saya SD juga bapak saya pernah marah saya gara-gara saya kasih hancur jadi mainan kaset untuk tape. Saya kasih keluar isinya dan digunakan sebagai mobil-mobilan. Tidak lama kemudian ayah melihat itu dan memukul saya. Betapa berharganya dulu kaset itu.

Sekarang ini semua serba internet, kaset seakan-akan diabaikan dan tidak pernah berjasa. Dengan adanya flashdish juga menganti fungsi dari kaset. Bukan hanya itu, tempat-tempat rental kaset pun ditutup. Jadinya ada kerugian di bidang ekonomi bagi pemilik rental kaset. Dan juga kebersamaan menjadi hilang. Yang biasanya nonton bareng bersama teman-teman, kini menjadi nonton sendiri dengan adanya youtobe. Tidak ada lagi saling mengajak diantara teman-teman untuk ke tempat rental. Yang ada di rumah saja nonton sendirian.

Dengan adanya jangkauan internet ini juga membuat kita menjadi egois dan tidak membangun relasi. Kita bahkan nonton youtobe dalam kesepian. Berbeda kalau nonton mengunakan televise saat ada kaset dulu, nontonnya bareng juga komentar bareng bersama teman.

Internet memang memiliki multi fungsi dalam kehidupan manusia. Kita bisa melakukan pencarian apa saja dengan adanya internet seperti youtobe, goggle, facebook dan sebagainya. Kalau kaset kita hanya fokus pada satu yaitu film yang ada di dalam kaset dan tidak bisa di pindah-pindah. Internet memanjakan manusia, menyediakan barang instan yang siap jadi. Yang siap dikonsumsi dengan mudah.

Akan tetapi di balik sisi positif ada juga sisi negatifnya. Manusia akan menjadi krisis relasi dan egois. Selain juga bisa berbahaya bagi anak-anak yang salah melihat konten-konten dewasa. Juga membawa kerugian di bidang ekonomi. Kerugian di bidang ekonomi karena anak-anak menginginkan msing-masing memiliki hanphone. Ada persaingan di antara anak-anak untuk memiliki barang itu. Ini baru anak belum orang tua dan persaingan diantara mereka. Bayangkan saja kalau satu keluarga suami istri dan dua orang anak. Kita hitung berapakah paketan yang mereka beli dalam sehari. Rugi tidak. Sangat rugi dari segi ekonomi. Berbeda kalau hanya beli kaset dan satu DVD sama televise. Satu untuk semua dan bisa sambil ngobrol.

Nonton mengunakan DVD, televise dan kaset membuat satu untuk semua dan murah. Tidak ada beli paketan dan tidak dimiliki masing-masing. Satu untuk semua dan kebersamaan juga. Juga menghemat waktu, tidak ada sembunyi-sembunyi. Kalau televise dimatikan semuanya tidur. Sekarang anak disuruh tidur, yang ada tidur sebentar dan orang tua tidur mereka nonton lagi. Egois dan mendidik untuk munafik.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun