Â
 Pengalaman Pribadi  Â
    Sebelum membahas dimana letak Liang Bua, saya ingin berbagi sendiri sedikit mengenai pengalaman saya saat mengunjungi dan melihat orang yang berkunjung ke tempat ini. Saya sendiri berasal dari sekitar daerah ini. Waktu saya SD kisaran tahun 2004-2007, saya selalu menyaksikan orang-orang yang berkulit putih berjalan menuju tempat ini. Dengan mengunakan mobil dimana di mobil itu saya melihat bahwa banyak sekali alat-alat. Mungkin mereka ingin melakukan penelitian terkait fosil homo Floresiensis.
     Dan mulai saat itu banyak sekali orang lokal juga yang pergi mengunjungi situs bersejarah ini. Artinya bahwa tenpat ini menjadi salah satu tujuan objek wisata.Â
Letak Liang Bua dan Isinya
 Di Manggarai terdapat salah tempat objek wisata dan situs bersejarah tempat ditemukannya fosil Homo Floresiensis. Liang Bua terletak di Provinsi NTT, Kabupaten Manggarai, Kecamatan Rahong Utara, desa Golo Manuk.Â
    Jarak dari kota Ruteng Menuju Liang Bua ini kurang lebih 13 KM. Rute perjalanan dari Ruteng menuju Liang Bua ini yaitu dari kota Ruteng jalan menuju Karot, dan di Karot ada pertigaan ( satu jalur menuju jalur Reo dan satu jalur menuju Liang Bua) Jalur yang menuju liang bua belok kiri di pertigaan itu dari arah Ruteng. Kita akan melewati kampung Golo Bilas.Â
    Sampai di Golo Bilas kita bisa memilih melalui jalur ke Ranggi atau melalu jalur ke Kenda, namun tujuannya tetap satu yaitu menuju Liang Bua. Di pinggir jalan kita juga dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah.
    Liang Bua sebagai tempat di temukannya fosil Homo Floresiensis. Sepengetahuan penulis dari hasil penulis mengunjungi Liang Bua, tempat ini memiliki gua yang indah. Selain daya tarik karena disini ditemukan fosil, daya tarik model guanya juga menjadi salah satu bagian.Â
   Gua di tempat ini bentuknya sangat unik, kita bisa lihat model bagian luarnya seperti sebuah rumah dengan atap batu. Atau bisa juga dikatakan halaman guanya bagian luar seperti halaman luas. Bagian dalam gua juga menampilkan keunikannya tersendiri.    Â
    Liang Bua ini sebenarnya bisa menjadi aset kalau dikelola dengan baik. Bukan berarti sekarang tidak baik. Dalam hal ini kalau di bentuk tim khusus promosi baik di media massa maupun secara langsung.Â
    Dengan demikian, dengan gaya promosi yang menarik akan membuat orang tertarik untuk mengunjungi tempat ini. Dan menurut saya tempat ini akan ramai dikunjungi wisatawan, seandainya juga di sekitar gua pemerintah setempat membangun tempat-tempat tertentu seperti hotel, cafe dan sebagainya. Bisa dengan mengolah persawahan sekitar menjadi salah satu bagian dari tempat wisata juga.
Masuk Nominasi API
   Kita juga patut bersyukur sekarang karena Liang Bua masuk salah satu nominasi ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020, dan "Cara vote-nya ketik API 12F, SMS ke 99386, like di Instagram: https://bit.lyAPI12NTT, yang berlangsung pada 1 Agustus hingga 31 Desember 2020," kata Kadis Angglus saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (28/08/2020) malam."Â
    Sebagai masyarakat NTT dan seluruh Indonesia kita mesti mendukung Liang Bua dalam Award ini, caranya seperti diatas yang telah diberitakan dalam media VoxNtt.com. semakin banyak yang mendukung akan semakin banyak manfaatnya untuk menarik perhatian wisatawan. Oleh karena itu pemerintah NTT harus mengibau masyarakat agar mengikuti vote ini.
     Keuntungan dalam bidang ekonomi misalnya, warga sekitar akan membangun warung, hiasan khas Liang Bua, angkutan umum. Caranya menurut saya dengan membuat batasan masuk kendaran, seperti jarak dari Liang Bua 1-2 KM. disitu wisatawan harus turun dan wisatawan harus jalan kaki dari titik mereka turun menuju Liang Bua 1-2 KM. Sehingga warung atau barang jualan masyarakat setempat akan dilirik oleh wisatawan.
    Keuntungan dalam bidang pendidikan misalnya anak-anak sekitar akan terpacu untuk belajar bahasa Inggris. Jika banyak wisatawan asing yang akan pergi mengunjungi Liang Bua. Bahkan wisatawan lokal juga akan menjadikan Liang Bua sebagai salah satu objek wisata favorit kalau ada tempat-tempat lain yang ada di Liang Bua.
Sumber :
https://voxntt.com/. diakses tanggal 2 September 2020, pukul 01:05.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H