Dalam berbagai kasus di negara ini kita juga sering mendengar tentang kasus pelecehan dan pemerkosaan terhadap perempuan. Perempuan dapat dikatakan penuh dengan kehati-hatian dalam be-pergi-an sendiri. Entah be-pergi-an dengan angkutan umum, ojek, jalan sendiri dan sendirian di rumah, di kantor.Â
Seolah tubuh wanita menjadi obyek pelampiasan nafsu laki-laki. Mereka dijadikan sebagai harta karun yang harus dirampas. Vagina dan alat perangsang seksual lain pun pada wanita semacam tidak berharga di mata laki-laki. Yang dapat diperlakukan seenaknya.Â
Teriakan wanita, tangisan saat diperkosa, dilecehkan dipandang sebagai ungkapan terangsang karena organ-organ seksnya dinikmatinya.
Makna tubuh lebih dari sekedar apa yang diinderai. "Tubuh pertama-tama adalah kehadiran. Karena kehadiran, segala pengalaman manusia bertumpu pada tubuh."Â
Tubuh bernuansa religius yang mesti dirawat untuk dipersembahkan kepada pemiliknya yakni Allah. Kehadiran manusia dalam bentuk tubuh bukan untuk dikonsumsi oleh tubuh yang lain. Dalam hal ini tubuhku untuk dinikmati oleh liyan. Bukan.
"Tubuh perempuan bukanlah perempuan itu sendiri, perempuan bukan sekadar tubuh, tapi tubuh adalah bagian penting dari diri perempuan."Â
Tubuh memiliki harga, tidak dipandang dari gendernya. Laki-laki atau perempuan. Intinya tubuh itu berharga yang tak terhitung dengan material.Â
Tubuh perempuan sangat berharga, dari tubuh perempuan lahir benih kehidupan yang baru. Generasi-generasi yang menjadi penerus kehidupan. Tubuh perempuan bukan hanya sekedar tubuh biasa.Â
Menurut Prabasmoro Priyatna Aquarini, melalui tubuhnya perempuan "mengatakan bahwa logika falus hanya mempresentasikan sebagian manusia. Tubuh perempuan juga menolak pendapat Descartes yang menempatkan kemanusiaan pada kemampuan nalar dan menjadikan tubuh semata-mata wadah bagi diri".
Penolakan terhadap pandangan ini didasarkan pada konsep yang merumuskan nalar (maskulian) dan tubuh (feminin). Kenalaran laki-laki dalam berpikir bukan terobsesi oleh nafsu. Melainkan lebih dari itu. Menunjukkan prestasi dalam hidup bernasyarakat.Â
Tubuh perempuan bukanlah tubuh yang konstan. Tetapi berubah-ubah. Pembuahan yang berawal dengan sperma yang membuahi rahim perempuan sehingga tubuh perempuan bukan lagi tubuh yang hanya terbatas pada dirinya. Melainkan tubuh yang berubah dengan adanya bayi yang ada dalam kandungannya.