Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pewartaan Gaya Mileneal dalam Gereja Melalui Handphone

2 Juli 2020   01:09 Diperbarui: 2 Juli 2020   01:09 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman semakin berkembang. Teknologi semakin canggih dan memudahkan pekerjaaan manusia. Setiap orang menjadikan teknologi sebagai bagian dari hidup. Bahkan orang rela menjual harta waris seperti tanah untuk membeli alat-alat teknologi seperti hanphone. Tidak memiliki hanphone hidup terasa diasingkan dari kebersamaan. 

Teknologi seperti hanphone membawa manusia pada banyak pekerjaan. Dengan jejaringan internet yang semakin luas orang menjadi mudah menjangkau dunia. Para pewarta Sabda Allah kesulitan dalam berjumpa dengan umat-umat tertentu. hanphone dapat membantu para pewarta dalam menyebarkan sabda Tuhan. Bagaimana hanphone mempengaruhi kehidupan umat? Bagaimana para pewarta memanfaatkan hanphone dalam mewartakan sabda Allah?

Hanphone dalam realitas kehidupan manusia

Hanphone merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan manusia. Dengan hanphone manusia dapat dengan mudah mengakses dunia. Orang yang tinggal jauh akan terasa dekat dengan adanya hanphone. Dari hari ke haripun hanphone semakin canggih. Perkembangan hanphone mengalami perubahan setiap waktu. 

Saat saya di sekolah tahun dasar sekitar tahun 2005 di kampungku hanphone sudah ada. Namun hanphone yang belum ada kameranya. Hanya heanphone yang dapat digunakan untuk sms dan telpon. Saat saya SMP mulai ada hanphone yang gaya baru seperti yang ada kameranya, bisa internetan (facebook). Jenis-jenis hanphone pun terus berganti. Sampai pada saat ini yang lagi tren adalah hanphone dengan layar sentuh.

Hanphone membawa dampak-dampak tertentu dalam kehidupan manusia. Dampak-dampak dari adanya hanphone yaitu dampak positif dan dampak negative. Pertama, dampak positif. Manusia pun dapat mengakses berita dengan cepat. Anak-anak muda semakin kreatif melalui mengunggah video-video inspiratif dalam dunia Pendidikan. 

Orang tidak lagi sibuk mengunjungi rumah orang lain bila ada keperluan dengannya. Cukup dengan mengetik pesan dan mengirimkan melalui whatsapp dan facebook. Waktu akan semakin hemat. Kedua, dampak negative. Dengan adanya hanphone relasi antara sesama terbatas. Orang jarang mengunjungi satu sama lain sehingga terkadang tetangga sendiripun tidak dikenal. 

Orang menjadi kurang rama, egois dan kurang mampu bersosialisasi dalam kontak langsung. orang pun malas dalam membaca buku-buku. Mereka lebih suka membaca informasi yang dipublikasikan di media massa. Bahkan dengan mudah menemukan keberadaan seseorang melalui gogle map.

Hanphone agen pewartaan

Situasi-situasi di atas mendorong kaum religius untuk memikirkan gaya pewartaan di zaman milenial ini. Realitas menunjukkan bahwa orang lebih tertarik pada dunia digital seperti hanphone dari pada membaca buku. Umat juga tidak mungkin dapat mengikuti perayaan ekaristi setiap hari dengan kesibukan mereka. 

Untuk itu kaum religious harus memanfaatkan era milenial ini. Dengan menulis renungan dan mempostingkannya di facebook atau whatsapp. Umat dapat membacanya, entah saat mereka dalam perjalanan atau pun saat mereka istirahat. Atau melalui kreativitas lainnya.

Ketertarikan orang muda katolik untuk menjadi imam pun dapat berawal dari pengunaan hanphone. Mereka sering melihat postingan romo, frater dan bruder. Anak muda lebih suka membaca renungan dalam media online daripada buku. Kenyataan seperti ini menyadarkan kaum religius untuk berpikir. Religus memikirkan cara agar anak-anak muda tidak terjerumus kedalam perilaku yang menyimpang. Religius harus rajin mengetik renungan, membuat karikatur, video.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun