Cinta itu indah dan mengharukan
Cinta membuat seseorang bahagia, tersenyum dan ceria
Cinta mendorong orang untuk hidup lebih dari seratus tahun lamanya
Manusia pasti menginginkan cinta
Cinta yang mengalir seperti air yang membawa kehidupan
Apa daya bila cinta itu diwujudkan dalam pengorbanan
Itulah namanya cinta yaitu mengorbankan hidup demi dia yang dicintai
Cinta penuh pengorbanan untuk membuat yang dicintai merasa dicintai
Biarkan aku terluka yang penting dia yang kucintai bahagia, tersenyum dan ceria
Biarkan Aku menangkis duri, seperti seekor ayam yang mengayomi anak-anak dari serangan musuh
Cinta itu dapat berupa sandi yang dicintai tidak tahu pengorbanan Dia yang mencintai
Dia mengorbankan hidupNya demi yang dicintai, meskipun tidak diketahui oleh orang yang dicintai
Luka-luka yang Dia alami demi orang yang dicintaiNya, Dia rasakan seperti pelukan
Penderitaan yang dirasakanNya tidak pernah sakit, karena Dia melihat senyuman yang tercinta
Itulah cinta, terkadang terluka untuk mewujudkannya, untuk memperlihatkan betapa cinta itu besar
Cinta Tuhan Yesus akan manusia begitu besar
Dia rela terluka, menderita sengsara dan wafat demi orang yang dicintaiNya, biar mereka tahu arti cinta
Meskipun tidak dimengerti oleh manusia, dan terus berbuat dosa, Dia tetap menunjukkan cinta itu
Dengan rela wafat di kayu salib, dan menyerukan pertobatan bagi mereka yang tidak memahami cintaNya.
Cinta itu seperti emas yang terus menyala di dalam kehidupan manusia
Apakah manusia memahami cinta itu? Dan berkata Tuhan ampunilah aku? Ataukah mengabaikan cinta?
Apakah cinta yang Dia berikan, dibalas dengan sesuatu yang buruk? Bagaimana kita memahami cinta?
Dalam keluarga ketika orang yang kita cintai terluka, apa yang kita rasakan? Terlebih ketika terluka demi kamu?
Tangisan tentu pasti akan mewarnai kehidupan, menyaksikan orang yang kita cintai terluka
Maka marilah kita mencintai Dia yang telah mengorbankan hidupNya demi kebahagiaan kita
Cintailah Dia dengan pertobatan yang sungguh dan aktualkan cintamu juga dengan orang yang kamu cintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H