Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dan Luka (Refleksi Paskah)

9 April 2020   23:28 Diperbarui: 9 April 2020   23:31 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta itu indah dan mengharukan

Cinta membuat seseorang bahagia, tersenyum dan ceria

Cinta mendorong orang untuk hidup lebih dari seratus tahun lamanya

Manusia pasti menginginkan cinta

Cinta yang mengalir seperti air yang membawa kehidupan

Apa daya bila cinta itu diwujudkan dalam pengorbanan

Itulah namanya cinta yaitu mengorbankan hidup demi dia yang dicintai

Cinta penuh pengorbanan untuk membuat yang dicintai merasa dicintai

Biarkan aku terluka yang penting dia yang kucintai bahagia, tersenyum dan ceria

Biarkan Aku menangkis duri, seperti seekor ayam yang mengayomi anak-anak dari serangan musuh

Cinta itu dapat berupa sandi yang dicintai tidak tahu pengorbanan Dia yang mencintai

Dia mengorbankan hidupNya demi yang dicintai, meskipun tidak diketahui oleh orang yang dicintai

Luka-luka yang Dia alami demi orang yang dicintaiNya, Dia rasakan seperti pelukan

Penderitaan yang dirasakanNya tidak pernah sakit, karena Dia melihat senyuman yang tercinta

Itulah cinta, terkadang terluka untuk mewujudkannya, untuk memperlihatkan betapa cinta itu besar

Cinta Tuhan Yesus akan manusia begitu besar

Dia rela terluka, menderita sengsara dan wafat demi orang yang dicintaiNya, biar mereka tahu arti cinta

Meskipun tidak dimengerti oleh manusia, dan terus berbuat dosa, Dia tetap menunjukkan cinta itu

Dengan rela wafat di kayu salib, dan menyerukan pertobatan bagi mereka yang tidak memahami cintaNya.

Cinta itu seperti emas yang terus menyala di dalam kehidupan manusia

Apakah manusia memahami cinta itu? Dan berkata Tuhan ampunilah aku? Ataukah mengabaikan cinta?

Apakah cinta yang Dia berikan, dibalas dengan sesuatu yang buruk? Bagaimana kita memahami cinta?

Dalam keluarga ketika orang yang kita cintai terluka, apa yang kita rasakan? Terlebih ketika terluka demi kamu?

Tangisan tentu pasti akan mewarnai kehidupan, menyaksikan orang yang kita cintai terluka

Maka marilah kita mencintai Dia yang telah mengorbankan hidupNya demi kebahagiaan kita

Cintailah Dia dengan pertobatan yang sungguh dan aktualkan cintamu juga dengan orang yang kamu cintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun