Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu di Balik Video Call

16 November 2019   08:05 Diperbarui: 16 November 2019   08:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja yang menghiasi alam menakjubkan, aku bersandar padanya

Berkicau seperti burung tentang suasana hari yang pelik

Lelah dalam mencari sebuah harapan, harapan yang tidak dinyatakan langsung

Karena setumpuk rindu ingin kutemu, meski hanya melalui video call

Amarah cinta selalu datang hanya dengan mengirimkan gambar love

Susah dan canda tawa, dikisahkan dalam layar

Mengisahkan mengenai cerita cinta dan nostalgia di balik face to face

Dewasa adalah pilihan dalam semua ini, perlahan kunikmati dan kujalani

Demi sebuah pilihan hidup yang menjadi jawaban masa depan, memang sungguh nyata

Kesendirian dan kesepian, kupeluk bayanganmu dibalik layar dan mengatakan aku rindu

Aku hidup dan hidupku untuk melepas rindu hanya melalui video call

Mencoba ingin memeluk dan dipeluk, tapi apa dia hanya mengatakan peluklah bantal

Namun semuanya sama, hasrat dan rasa berbeda

Karena akan waktu yang tak lagi beradu untuk menyatu

Semuanya sia sia, karena waktu sudah lama tidak mempertemukan kita

Kuterjebak dalam sebuah situasi kemiskinan cinta, tanpamu

Ingin ku akhiri tentang semua kisah dibalik layar dan pergi untuk menjumpaimu,tapi uang

yang diceritakan oleh sang waktu hanyalah isi hatiku untukmu

Namun aku tetap teguh dan sabar untuk menunggu kapan waktu memperjumpakan aku dan kau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun