Jimi: "Saya tidak berpikir bahwa ini adalah hal yang tidak penting. Bagi saya, pengakuan dan penghargaan atas kerja keras saya sangat penting. Saya merasa bahwa saya pantas mendapatkan pengakuan atas pencapaian dan kontribusi saya selama 9 tahun terakhir, dan saya tidak merasa bahwa perusahaan sedang memberikan pengakuan yang cukup."
Atasan: "Baiklah, Jim, saya akan pertimbangkan hal tersebut, maaf saat ini saya lagi ada meeting operasional, silahkan kamu bisa mengajukan keberatanmu ke bagian HRD. Namun, saya harus memberitahumu bahwa saya tidak bisa menjamin apa pun."
Jimi: "Saya akan mencoba. Namun, saya juga berpikir bahwa penting untuk diingat bahwa setiap karyawan pantas mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas kerja kerasnya. Saya harap bapak bisa mempertimbangkan untuk memberikan pengakuan yang pantas bagi saya dan karyawan lainnya yang bekerja keras di perusahaan ini."
Di warung kopi Babe Yusuf, saat jam makan siang.
Damar: Hey Jim, apa kabar?
Jimi: Hmmm, tidak begitu baik.
Damar: Ada apa mas bro? ada masalah di kantor?
Jimi: Ya, sebenarnya aku merasa sedikit kecewa akhir-akhir ini.
Damar: Koq bisa, bukannya kamu orangnya optimis dan semangat, Kenapa?
Jimi: Aku merasa tidak dihargai di tempat kerja. Aku sudah bekerja di sini selama beberapa tahun dan memberikan banyak kontribusi, tetapi tidak pernah diakui atau dihargai.
Damar: Hhmm, berat kayaknya ni? Aku mengerti perasaanmu. Sama seperti aku, aku juga merasa loyalitasku tidak dihargai. Aku sudah bekerja di sini selama bertahun-tahun dan merasa tidak ada penghargaan atau apresiasi, yach setidaknya dengarkanlah keluh kesah karyawan, memberikan semangat dan bukan dicuekin