Mohon tunggu...
Charlotte PBandono
Charlotte PBandono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Batuah Barajaki

Selanjutnya

Tutup

Nature

Refugia: Si Cantik Penolong Petani

22 Oktober 2022   22:54 Diperbarui: 22 Oktober 2022   23:17 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya itu, paparan pestisida dalam intensitas tinggi dan dalam waktu yang berkepanjangan bahkan menimbukan penyakit kronis pada sistem syaraf (Snchez-Santed, Colomina, & Hernndez, 2015).  Dengan demikian, pengendalian OPT menggunakan bahan kimia aktif merupakan cara yang kurang bijak.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Terpadu 

Pusat perhatian pada sektor pertanian alangkah baiknya tidak hanya melihat sisi keuntungan (profit) saja, tetapi mengedepankan faktor-faktor yang memengaruhi keberlangsungan mahluk hidup yakni pertanian yang ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah melalui sistem pengendalian hama terpadu (PHT). 

PHT merupakan rekayasa ekologi berupa pemanfaatan mahluk hidup sebagai mikrohabitat agen hayati guna mengendalikan OPT (Amanda, 2017).

Rekayasa ekologi adalah usaha manusia untuk memulihkan keadaan lingkungan, dengan faktor-faktor lingkungan tekendali secara alami dan mendukung adanya ekosistem berkelanjutan (Baehaki , Nugraha , & Surachmad , 2016). 

Ada banyak cara yang termasuk dalam rekayasa ekologi berupa PHT, pemanfaatan tanaman refugia adalah salah satunya. Refugia merupakan tempat yang aman bagi biota yang merupakan musuh dari hama (Keppel, et al., 2012). Sehingga, dengan demikian OPT akan terkendali oleh organisme pemangsanya atau kompetitornya.

Adopsi inovasi rekayasa ekologi menggunakan tanaman Refugia juga mudah dijalankan oleh petani (Risvita, Nadhirah, & Purnama, 2022) .Tanaman refugia  didominasi oleh tumbuhan berbunga, sekalipun tumbuhan tersebut termasuk gulma,  misalnya L. camara, Mimosa pudica L., dan A. conyzoides ( Ngatimin, Agus, & Saranga, 2014).

 Keberadaan tanaman berbunga ini membuat lahan pertanian dapat terlihat lebih indah. Selain itu, biaya produksi akan lebih murah, sebab petani tidak perlu merogoh kocek untuk membeli pestisida yang terbilang mahal. 

Tanaman refugia menyediakan serangga inang atau mangsa alternatif, polen, dan embun madu yang menjadi pakan dari parasitoid atau predator hama (Erdiansyah & Putri, 2017). Keberadaan tanaman refugia terbukti mampu menolong petani mengalahkan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun