Mohon tunggu...
Charles  Sirait
Charles Sirait Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

PDIP, Jangan Berpuas Diri dengan Hasil Survei

7 Desember 2017   10:29 Diperbarui: 7 Desember 2017   10:57 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PDI Perjuangan

Baru-baru ini, Indo Barometer merilis hasil survei mengenai elektabilitas partai politik. Dalam pemaparan hasil survei, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menduduki posisi teratas dengan 30,2 persen. Di peringkat kedua terdapat Partai Golkar dengan 12,5 persen, Gerindra 10,8 persen, Demokrat 7,7 persen, serta PKB 6 persen. Setelah PKB, terdapat partai-partai lain seperti PKS, NasDem, PPP, PAN, Hanura, Perindo, PSI, Partai Berkarya, Partai Garuda dengan hasil survei di bawah 5 persen.

Indo Barometer mengungkapkan, alasan publik memilih partai politik. Alasan tersebut antara lain dari ketertarikan pada tokoh partai, partai nasionalis, ikut keluarga, hingga kedekatan partai dengan masyarakat.

Hasil survei ini tentu menggembirakan bagi kader dan simpatisan partai berlambang kepala banteng. Namun, hasil survei ini jangan sampai membuat seluruh komponen PDIP terlena sehingga mudah digembosi dengan berbagai isu negatif.

PDIP harus belajar dari Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat yang diusung PDIP tercatat unggul di berbagai survei. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat itu membuat simulasi tiga pasangan calon gubernur dengan pertanyaan siapa yang akan dipilih bila Pilkada DKI Jakarta 2017 dilakukan pada masa survei. 

Hasilnya, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 22,5 persen, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebesar 34,8 persen, dan elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 26,4 persen. Hasilnya, Ahok-Djarot hanya menang tipis di banding Anies-Sandi hingga harus ada putaran kedua untuk penentuan pemenang. Di putaran kedua, hasilnya PDIP kalah dalam Pilkada DKI yang sarat akan gengsi karena merupakan barometer Indonesia secara keseluruhan.

Isu negatif terus digelontorkan oleh lawan politik PDIP. Isu Partai Komunis Indonesia (PKI) dan anti-Islam terus menerpa. Tentu, hal tersebut harus jadi perhatian utama. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah berkali-kali mengingatkan agar seluruh komponen partai waspada. "Kita tidak boleh berpuas diri atas berbagai hasil survei terakhir ini. Kita juga harus waspada dan hati-hati terhadap berbagai isu politik yang sepertinya ingin menjatuhkan PDIP dan Presiden Jokowi," ujar Hasto.

Untuk itu, seluruh komponen PDIP harus waspada. Bahkan, PDIP harus melakukan berbagai upaya untuk memperluas dukungan. Ayo PDIP, jangan terlena dengan survei!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun