Mohon tunggu...
Charles Brahmanta
Charles Brahmanta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Dengan karya tulis saya akan diingat,melalui sebuah tulisan akan mampu mengungkap tabir kebenaran. Facebook : Charles Sandy Friz Twitter : Charles Friz IG : charlessandyfriz

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serpihan Puing Kepedihan Gadis Ajaib Menjadi Petaka yang Tiada Henti

4 Juli 2020   01:01 Diperbarui: 4 Juli 2020   23:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ( Thinkstockphotos )

Dalam kehidupan setiap manusia tidak akan ada yang tau apa yang terjadi dalam tiap harinya.

Memang sudah seharusnya untuk selalu waspada, pastinya kita selalu ingin hidup bahagia selalu.

Pepatah yang mengatakan Ibu Kota itu lebih kejam dari Ibu Tiri benar adanya.

Kebanyakan dari kita mengharapkan sesuatu yang berbeda ketika sampai di Kota Besar.

Tidak jarang kepedihan dan tangisan yang justru di dapatkan.

Seperti yang di alami Gadis Ajaib yang mana hidupnya selalu penuh dengan derita.

Harapannya  kehidupan akan berubah setelah aku lulus sekolah, katanya si gadis ajaib.

Banyak yang mengatakan si gadis ini adalah orang gila, apa karena aku suka bicara sendiri?

Termasuk si Ibu sering berujar bahwa  aku gila, Sampai hubungan bersama saudaraku menjadi tidak harmonis.

Semenjak kecil hidupku selalu berpindah - pindah Kota.

Ini di karenakan si gadis tersebut di angkat menjadi anak angkat.

Tugasku membawa keceriaan bagi pasangan yang belum mempunyai anak.

Anehnya tanpa di sadari kehadiran si gadis ini  mampu menghadirkan keturunan bagi pasangan- pasangan tersebut.

Percaya atau tidak ketika si gadis tersebut datang justru bisa membawa perubahaan bagi keluarga yang mengalami keterpurukan.

Karena selalu membawa perubahan baik dalam kehidupan setiap keluarga maka tidak salah kalau mendapat julukan si gadis ajaib. 

Sayangnya demi mengejar cita citanya si gadis harus pergi ke Kota besar.

Pengalaman pertama ketika datang ke Kota Besar tidak seindah yang di bayangkan.

Yang mana untuk makan saja harus mengais sampah sisa di beberapa rumah makan.

Pedih, malu semua membuat perasaan menjadi campur aduk

Puncak dari kepedihannya menimpa si gadis di kala menjadi korban perkosaan dari para pemuda berandal.

Setelah kejadian tersebut si gadis hampir tiap hari selalu menangis bahkan sempat akan bunuh diri, beruntung ada malaikat kecil yang menyelamatkan.

Si gadis yang biasanya ceria sekarang lebih banyak tertutup, serasa hidup ini sudah tidak berarti lagi.

Ternyata penderitaannya tidak berhenti sampai di situ.

Para pria yang mendekati bukan sebagai pelindung justru menjadi biang kesedihan.

Air matanya kembali tumpah dan semua hartanya ludes, karena sering dimanfaatkan para lelaki yang mendekatinya.

Sampai sekarang ini si gadis menanggung hutang yang cukup besar.

Tidak salah gadis cantik ini selalu mengatakan lebih baik aku mati saja.

Dan gadis ini mengidap beberapa penyakit.

Kebahagiaan yang bisa di rasakannya  ketika dia membaca komik kartun. 

Beruntung kekuatan dari Tuhan yang membuatnya bertahan hidup sampai sekarang.

Serpihan kesedihan coba di hilangkan dengan menanti seorang pangeran ganteng yang tulus mencintainya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun