Mohon tunggu...
Charles Brahmanta
Charles Brahmanta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Dengan karya tulis saya akan diingat,melalui sebuah tulisan akan mampu mengungkap tabir kebenaran. Facebook : Charles Sandy Friz Twitter : Charles Friz IG : charlessandyfriz

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Sedih dan Penghormatan Terakhir untuk Sang Martir Bayu

23 Mei 2018   23:18 Diperbarui: 24 Mei 2018   02:15 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi sebelum keberangkatan jenazah mas Bayu, dokpri

Duka yang dialami oleh keluarga korban bom di Surabaya masih membekas dan tidak semudah itu untuk menghilangkan rasa trauma hingga ketakutan.

Rabu (23/5/2018), Saya berkesempatan menghadiri Misa Requiem untuk Aloysius Bayu Rendra Wardhana.

Ketika memasuki Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela suasana sangat mengharukan sebagaian umat banyak yang meneteskan air mata. Dari awal sampai akhir Misa para umat banyak yang mengenang kebaikan dari Bayu.

Misanya Mas Bayu, dokpri
Misanya Mas Bayu, dokpri
Keluarga dan kerabat mas Bayu, dokpri
Keluarga dan kerabat mas Bayu, dokpri
Nampak hadir dalam Misa tersebut bukan hanya dari umat Katolik tapi beberapa Agama seperti Muslim dll. Pengorbanan untuk Agama buat Bayu tidak main-main hampir seluruh hidup di habiskan untuk Gereja.

Pemain cello dan biola, dokpri
Pemain cello dan biola, dokpri
Dokpri
Dokpri
Perlu diketahui, korban yang meninggal di Gereja SMTB sebagian adalah aktifis Gereja. Selain itu tepat tanggal 13 Mei, saat terjadi tragedi Bom itu juga bertepatan dengan momen penampakan Bunda Maria di Fatima dan penembakan Paus Johanes.

Penghormatan terahkir buat Bayu dihadiri begitu banyak umat, ini terlihat dari tidak adanya bangku yang kosong di dalam Gereja. Semuanya terisi penuh.

Misa mengambil tema tentang perjuangan Martir yang mana merelakan nyawanya untuk kepentingan orang banyak. Oh ya, Bayu selaku tim keamanan Gereja selalu memberi semangat kepada rekan-rekannya.

Lokasi pengeboman di Gereja SMTB, dokpri
Lokasi pengeboman di Gereja SMTB, dokpri
Mobil jenazah mas Bayu, dokpri
Mobil jenazah mas Bayu, dokpri
Sesaat sebelum kejadian Bayu mengirim pesan lewat WhatsApp, hal ini disampaikan Romo Kurdo, buat adik-adik yang nantinya akan berperan aktif dalam pelayanan Gereja di bidang parkir. Ada pun pesannya sebagai berikut: "Perlu diingat ya adik-adik, kita bukan tukang parkir, tapi kita petugas yang melayani umat dan Gereja di lingkup parkir".

"Dimana kita seharusnya bangga bisa melayani Tuhan dengan situasi yang berat, berjam - jam, panas kepanasan, hujan kehujanan, dan lain-lainnya yang banyak lagi".

Menanggapi kejadian yang menimpa Gereja SMTB Romo Kurdo, selaku Kepala Paroki mengatakan "saya tidak marah, pelaku juga korban, kita perlu memaafkan untuk membangun kembali kehidupan baru. Pengampunan juga merupakan landasan iman Katolik", ujarnya.

Situasi sebelum keberangkatan jenazah mas Bayu, dokpri
Situasi sebelum keberangkatan jenazah mas Bayu, dokpri
Di akhir Misa, keluarga Bayu menyampaikan beberapa kata yang diwakili oleh sang Ayah, seketika, rasa haru pun tak terbendung. Ia berharap, tragedi bom di Surabaya dan penyerangan kantor Polisi di Riau dan Jambi ini yang terakhir kalinya.

Untuk TNI dan Polri, segera bersatu menjaga NKRI dan memberantas teroris sampai keakarnya. Semoga perjuangan mas Bayu mampu menginsprisari kita semua yang mana rela mengorbankan nyawanya buat kepentingan orang banyak.

Diberikan souvenir berupa pesan mas Bayu, dokpri
Diberikan souvenir berupa pesan mas Bayu, dokpri
Melalui tulisan ini ada sebuah pesan yang saya ingin sampaikan adalah tidak ada kasih yang lebih besar dari pada seorang yang mengorbankan nyawanya buat sahabat-sahabatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun