Toleransi beragama kembali terkoyak akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab yang selalu mengatasnamakan agama.
Namun pada waktu umat datang memang situasi sedikit berbeda karena terdapat beberapa Polisi yang sedang berjaga-jaga di pintu gerbang Gereja.
Apalagi pihak keamanan langsung naik ke atas mimbar untuk memberitahu agar segera menghentikan Misa dengan alasan keamanan.
Jadi sangat terasa apa yang di alami Romo mengingatkan Gereja tempat bertugas menjadi sasaran Bom. Selain itu akibat adanya Bom membuat Ibadah seluruh Gereja di Surabaya harus di hentikan. Seperti yang saya alami dengan terpaksa Misa harus di berhentikan sebelum selesi, dengan alasan kondisi tidak memungkinkan
Terliat banyak umat merasa sedih bahkan ibu -ibu sampai menangis. Tidak jarang kaum Ibu bertanya -tanya kenapa harus Gereja yang di jadikan sasaran. Misa kali ini mempunyai kesan yang berbeda selain menegangkan, para umat juga merasakan yang namanya di evakuasi.
Bagi masyarakat atau menjadi korban pastinya bertanya kenapa kok kecolongan lagi kemana BIN? Banyak yang tidak menyangka Kota Surabaya menjadi sasaran teror bom. Melihat kedamaian dan guyubnya warga Surabaya tidak menyangka akan terjadi bom.
Masyarakat hanya bisa menghimbau pelakunya segera ditangkap. Sampai berita ini di turunkan Polisi masih berjaga -jaga di Gereja GKI, Gereja Patekosta  dan Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya. Saat saya  berkunjung ke lokasi beberapa warga mengatakan ledakan yang terjadi suaranya bagaikan ledakan suara gardu.
Untuk kali ini korbannya banyak anak kecil yang lagi sekolah minggu. Entah sampai kapan tindakan teroris bisa dihentikan karena kalau sudah begini banyak orang - orang tidak berdosa menjadi sasarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H