Setiap manusia harus memenuhi kebutuhan dengan berbagai cara yang penting halal. Suatu keharusan manusia wajib kerja. Seberat apa pun pekerjaan sesorang kita harus menghargai bagaimana pun mereka itu semua pahlawan buat keluarganya. Kerja keras itu lah semangat bagi mereka dalam menjalani kerasnya kehidupan. Seandainya hidup kita bisa milih pastinya keinginan semua orang tidak mau susah dalam menjalani kehidupan.
Hidup itu  pilihan, semua kembali ke individu masing - masing. Seperti sosok yang satu ini kegigihan untuk memenuhi kebutuhan hidup patut diacungi jempol. Karena rasa penasaran itu lah saya mencoba mendekati beliau. Kebetulan hari itu didaerah sekitar Tugu Pahlawan sangat cerah jadi sangat pas untuk berputar - putar melihat aneka macam dagangan dari pakaian hingga makanan. Dan mata saya tertuju pada seorang pedagang yang menjual salah satunya jajanan tradisional yaitu rangin.
Kue rangin salah satu jajanan yang mulai susah ditemui. Awalnya pemikiran saya terhadap penjualnya biasa aja seperti pedagang lainnya. Sambil menunggu pesanan, saya mencoba mendekati dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Berikut petikan pertanyaan saya dengan Pak Ran :
Sudah beberapa lama jualan kue rangin ?
Pak Ran: sejak tahun 1989.
Dari jam berapa jualannya pak ?
Pak Ran: 08.00 - 11.00.
Asli mana?
Pak Ran: Tuban.
Rumahnya daerah mana?
Pak Ran: Pasar Tembok.
Pembeli biasanya memanggil dan merasa akrab dengan menyebut Pak Rangin.
Dalam berjualan tiapa hari Pak Ran menghabiskan dua setengah kilo dari bahan yang dibutuhkan. Dan dia berjualan sampai bahan bakunya habis hari itu, karena bahan bakunya tidak bisa nginap, akan cepat basi karena ada santannya.
Perlu diketahui kenapa Pak Ran memilih jualan kue rangin kebetulan resepnya berasal dari saudaranya.
Apa yang dilakukan Pak Ran bisa menjadi contoh bagi kita. Pak Ran selalu tersenyum tidak nampak dalam raut  wajahnya  kekesalan dalam menjalani beratnya kehidupan. Semangat terus Pak Rangin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H