Dari tanah rantau aku harus terpacu untuk berbuat demi Flores, kampung halaman dan tanah tumpah darahku. Sekalipun aku belum bisa pulang untuk membangun dari dan di Flores, setidaknya dari jauh aku sudah mulai berpikir.
Apa yang bisa aku buat untukmu, Flores?
Aku, putra Flores, harus punya niat dan upaya untuk berbuat sesuatu agar apa yang selalu disematkan kepadamu tidak sampai terdengar sebagai lelucon.
Flores florete date odorem. Flores mekarlah berikanlah keharumanmu, senantiasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!