Dalam hitungan jam, Badminton Asia Championship 2023 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023 akan digelar.
Kali ini turnamen level Asia itu akan mengambil tempat di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Dubai, Uni Emirat Arab, sejak Selasa, 25 April hingga Minggu, 30 April 2023 nanti.
Indonesia menurunkan kekuatan terbaik. Setidaknya 18 wakil Merah-Putih ambil bagian.
Dua andalan tunggal putra yakni Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting "comeback" setelah tampil terakhir di All England 2023. Keduanya ditemani Chico Aura Dwi Wardoyo.
Tunggal putri pun punya tiga wakil yakni Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, dan Komang Ayu Cahya Dewi.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di ganda putra.
Seperti ganda putra, ganda putri dan ganda campuran pun punya empat wakil. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, serta Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allesya Rose adalah harapan ganda putri.
Sektor ganda campuran bertumpu pada kombinasi pemain pelatnas dan non-pelatnas, pasangan muda maupun berpengalaman.
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang tercatat sebagai penghuni pelatnas Cipayung akan bahu membahu dengan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjadja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berstatus non-pelatnas.
Sejumlah unggulan
Level persaingan para pemain kali ini berada di tingkat Asia. Benua yang menjadi episentrum badminton dunia. Jelas, tingkat persaingan tidak akan menurun. Persaingan ketat akan tersaji di semua sektor.
Indonesia menempatkan sejumlah wakil dalam daftar unggulan. Jojo dan Ginting menempati dua posisi teratas dalam daftar unggulan tunggal putra.
Keduanya berada di depan Lee Zii Jia (Malaysia), Kodai Naraoka (Jepang), Chou Tien Chen (Taiwan), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Loh Kean Yew (Singapura), dan Prannoy H.S (India).
Dua dari empat wakil ganda putra pun masuk hitungan. Fajar/Rian yang berstatus ganda putra nomor satu dunia beraad di urutan teratas.
Disusul, The Daddies di posisi ketiga. Pasangan senior yang kembali turun gunung setelah tampil antiklimaks di All England 2023 lantaran Ahsan dibekap cedera lutut, berada di urutan ketiga, setelah jagoan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Selanjutnya, mereka dibayangi, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (Cina), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), Liang Wei Keng/Wang Chang (Cina), dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia).
Wakil Indonesia berikutnya yang masuk daftar unggulan adalah Apri/Fadia. Keduanya ditempatkan sebagai jagoan kelima, setelah Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina), Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang), Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan), dan Zhang Shu Xian/Zheng Yu (Cina).
Di belakang Apri/Fadia berturut-turut melengkapi delapan besar adalah Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Korea Selatan), Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia).
Sementara itu, tak satu pun wakil Indonesia yang menjadi unggulan di sektor tunggal putri dan ganda campuran.
Patut diakui, para pemain top dari kedua sektor itu belum bisa digusur. Ranking ketiga tunggal putri Indonesia masih berada di luar lingkaran 10 besar dunia.
Begitu juga sektor ganda campuran dengan ranking Rehan/Lisa sebagai yang tertinggi dari Indonesia masih berada di urutan 11 BWF.
Akane Yamaguchi (Jepang), An Se Young (Korea Selatan), Chen Yu Fei (Cina), Tai Tzu Ying (Taiwan), He Bing Jiao (Cina), Wang Zhi Yi (Cina), Ratchanok Intanon (Thailand), dan Pusarla V.Sindhu (India) adalah delapan unggulan tunggal putri.
Di ganda campuran, unggulan teratas milik Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (Cina), disusul Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), Dechapol Puavarnukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Seo Seung Jae/Chae Yu Jung (Korea Selatan), Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia), Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (Cina), Kim Won Ho/Jeong Na Eun (Korea Selatan), dan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia).
Tiga gelar
Indonesia tidak segan-segan mematok target tinggi pada turnamen edisi ke-40 ini. Tiga medali emas diharapkan bisa dibawa pulang ke Tanah Air sebagaimana harapan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky.
Tahun sebelumnya di Filipina, Indonesia menggondol satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Indonesia berada di posisi kedua di tabel klasemen akhir setelah Cina yang meraih tiga emas, satu perak, dan dua perunggu.
Medali emas bagi Indonesia dipersembahkan Pram/Yere, pasangan muda yang mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di final. Fajar/Rian kebagian perunggu bersama pasangan Negeri Jiran lainnya-sayangnya saat ini sudah berpisah-Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Sektor tunggal putra menyumbang dua medali. Jojo kebagian perak setelah harus mengakui keunggulan Lee Zii Jia di partai pemungkas. Chico Aura dan Weng Hongyang dari Cina finis di posisi ketiga.
Medali perunggu lainnya disumbangkan Praveen/Melati. Bersama Yuta Watanabe/Arisa Higashino, keduanya tak bisa membendung laju dua pasangan Cina yang menciptakan final di antara mereka yakni Zheng/Huang dan Wang Yilyu/Huang Dongping. Pasangan yang disebutkan kedua yang kini tak lagi bersama kebagian perak.
Rionny berharap ada perbaikan prestasi kali ini. Dari satu medali emas meningkat menjadi tiga medali emas. Bila edisi sebelumnya podium tertinggi hanya sanggup diraih ganda putra, kali ini harapan tentu prestasi itu bisa dipertahankan, plus sektor tunggal putra dan tunggal putri pun bisa berbicara banyak.
Apakah target mantan pelatih timnas Jepang itu realistis?
Di atas kertas, dari daftar unggulan dan komposisi pemain, dua medali emas berpeluang diraih. Tunggal putra dan ganda putra sangat berpeluang. Syaratnya, tentu harus tampil konsisten, terutama Jojo dan Ginting.
Jojo tahun ini baru meraih satu gelar yakni di ajang Indonesia Masters 2023. Selain itu, pemain kelahiran Jakarta itu tersandung di semifinal India Open, dan tersingkir di 16 besar Malaysia Open. Â Jojo malah pernah meraih hasil lebih buruk di turnamen terakhir yang diikuti yakni All England.
Ginting malah jauh dari meyakinkan. Pencapaian terbaiknya tahun ini adalah semifinal India Open 2023.
Sebenarnya, Jojo dan Ginting punya potensi. Hanya saja, masalah terberat yang menjadi pekerjaan rumah besar selama ini adalah menaklukkan inkonsistensi, kesalahan sendiri, dan mudahnya kehilangan fokus. Sesungguhnya lawan terberat mereka adalah diri sendiri.
Bagaimana dengan tunggal putri? Bisakah Jorji, Putri KW, apalagi Komang, membuat kejutan besar?
Jorji sesungguhnya menunjukkan tren positif. Peningkatan penampilan, mental, dan fisik terus terjadi. Puncaknya dengan meraih podium tertinggi di Spain Masters 2023.
Di beberapa turnamen lainnya, pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah ini pun mampu menyulitkan hingga mengalahkan para pemain yang lebih difavoritkan.
Jorji tetap punya peluang. Hanya saja, perjuangannya akan sangat berat. Ia harus meniti jalan terjal menghadapi para unggulan dengan beberapa di antaranya sedang "on fire". Salah satunya adalah bintang muda Negeri Ginseng, An Se-young.
Kita boleh berharap dan memprediksi namun tidak bisa menjamin hasil di lapangan pertandingan. Benar kata Rionny, tak pernah boleh lengah, apalagi sektor-sektor yang menjadi andalan.Â
Fajar/Rian, The Daddies, berikut dua pasangan muda yakni The Babies dan Bagas/Fikri mestinya terpacu untuk mempertahankan prestasi pasangan muda sebelumnya.
"Dari ganda putra kita dominan, tapi ya jangan anggap enteng. Dari tunggal putra ada, saya rasa dari hasil kemarin mereka punya motivasi. Saya rasa dari latihan ada penarasan, ini yang terbaik dari mereka untuk tunggal putra.
Begitu juga Jorji agar setelah "pecah telur" gelar BWF World Tour, ia makin termotivasi untuk melompat lebih tinggi di tingkat Asia.
Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H