Buku itu (mungkin-karena masih terus menjadi bahan perdebatan) ditulis oleh Marcus Gavius Apicius seorang ahli kuliner Romawi yang kerap dilabeli hipster kuliner. Ia punya kecintaan luar biasa, bahkan bisa disebut berlebihan terhadap segala sesuatu yang bisa disantap.
Buku dari sosok yang hidup pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius, sebagaimana dilansir en.wikipedia.org, itu dinilai sebagai buku resep masakan pertama di dunia yang terbagi dalam sepuluh ba dan cukup lengkap membahas berbagai hal tentang protein, sayur mayur, hingga pencuci mulut.
Lantas, dari mana bakso ini berasal?
Ada yang menduga bakso berasal dari kebudayaan Persia kuno. Hidangan bakso paling awal disebut kofta yang dibuat dengan menggulung daging domba yang tersisa menjadi bola-bola besar. Â Bola-bola itu kemudian dilapisi kuning telur dan kunyit sebelum dimasak.
Dalam perjalanan waktu, bakso kemudian mendunia. Ia masuk ke dan diterima hampir ke semua kebudayaan. Ia melewati perjalanan kebudayaan melintasi semua benua, dari Asia, Eropa, hingga Amerika. Dalam masakah Brasil, Kanada, sampai Meksiko kini bisa kita temukan.
Bakso klasik Amerika kebanyakan diasosiasikan dengan bakso dalam kazanah hidangan Italia. Bakso yang dipotong dan ditempatkan di atas pizza. Dianggap berasal dari zaman Romawi yang oleh orang Italia disebut polpette yang juga bisa terbuat dari daging giling dan daging babi yang dicampur remah roti, bawah putih, telur, dan keju.
Ada banyak versi bakso yang bisa ditemukan dewasa ini. Orang Skandinavia suka melumuri bakso dengan saus cokelat, kentang tumbuk, dan selai.
Bakso menjadi makanan yang lezat di Eropa Timur. Bakso dimakan seperti potongan daging atau disajikan bersama mi telur atau kubis kukus. Dibuat dengan menambahkan wortel dan kentang yang dipotong dadu diberi garam, merica, remah roti, dan telur.
Orang Cina disebut lebih suka bakso berukuran kecil kemudian dicelupkan ke dalam saus asam manis berbasis cuka. Begitu juga di Jepang yang mencelupkan bakso daging sapi dan bawang cincang ke dalam campuran saus tomat.
Di Timur Tengah dan Asia Selatan, bakso yang disebut kofta menjadi makanan yang mudah ditemukan di Iran, Pakistan, hingga Afganistan. Begitu juga di Israel dan Bangladesh.