Â
Ramadan adalah bulan suci yang menuntut pertobatan spiritual dan pengorbanan fisik. Para pemeluk teguh dituntut menahan diri dari makan dan minum serta godaan syahwat di antara matahari terbit dan terbenam.
Bagian dari pengorbanan itu adalah menjaga tubuh tetap sehat sepanjang bulan penuh berkah ini. Termasuk, kesehatan kulit.
Umumnya, saat puasa tubuh akan kekurangan hidrasi. Ancaman dehidrasi plus aktivitas di luar ruangan akan mengancam kesehatan kulit.
Lantas, bagaimana bersiasat agar kesehatan kulit tetap terjaga sepanjang periode penuh tantangan ini?
Penjelasan ilmiah
Puasa berpengaruh pada kesehatan kulit tidak hanya retorika. Bukan pula pernyataan yang mengada-ada untuk memantik rasa takut sehingga menambah beban orang yang berpuasa.
Ada satu penjelasan ilmiah yang diangkat situs dubailondonclinic.com. Terlepas dari aspek promotif, ada sisi ilmu pengetahuan yang dikemukakan terkait hubungan antara puasa dan kesehatan kulit.
Sederhananya begini. Di awal-awal puasa, saat tubuh tengah menjalani masa adaptasi, gula darah dan tekanan darah manusia jelas terganggu. Rasa lapar dan sakit kepala bisa memperburuk keadaan.
Saat itu tubuh sesungguhnya memulai proses pembersihan. Situasi ini akan bertambah parah bila ada asupan kafein yang tinggi. Dampaknya, kulit akan terlihat kusam dan bengkak terjadi di sekitar mata.