Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sejumput Kenangan Ramadan, Ketika Mobile Legend Mengambil Alih Petasan

2 April 2023   23:02 Diperbarui: 2 April 2023   23:27 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, entah ada pergeseran atau tidak, saat sekarang bunyi ledakan petasan begitu jarang terdengar. Apalagi di kompleks tempat tinggal saya. Frekuensinya sungguh bisa dihitung dengan jari.

Sejak hari pertama Ramadan belum juga aku mendengar bunyi letupan yang ditingkahi suara riang anak-anak.

Pemandangan ini jauh berbeda dengan masa kecil di kampung halaman. Bunyi petasan hampir selalu terdengar saban hari. Apalagi saat sore menjelang. Mengisinya sebelum berbuka puasa.

Banyak jenis petasan yang dimainkan. Warna, rupa, hingga bentuk letupan berbeda-beda. Aroma petasan yang terbakar semakin memancing semangat. Saat ini sungguh berarti hingga tak terasa bunyi azan berkumandang.

Kira-kira apa yang membuat petasan makin terdengar beakangan ini? Bila dipikir-pikir ada sejumlah alasan.

Pemerintah sudah mewanti-wanti untuk tidak membuat keributan termasuk menyalakan petasan selama Ramadan.

Di sejumlah daerah larangan ini dipertegas seperti Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang mengeluarkan maklumat khusus selama Ramadan. Larangan memainkan petasan hingga "Sahur on the Road" sebagaimana dilansir dari Kompas.com (22/3/2023).

Larangan bermain petasan dilandasi oleh pertimbangan keselamatan, menghindari kebisingan juga memangkas peluang terjadinya kerumunan, sesuatu yang masih menjadi perhatian di masa endemi Covid-19 ini. Walau era pagebluk oleh virus mematikan itu sudah berlalu, pemerintah mengajak masyarakat untuk selalu waspada.

"Main petasan juga demikian, dihentikan. Karena ganggu yang salat tarawih dan sebagainya," tegas Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya terhadap maklumat yang ditekennya Mak/01/III/2023 tertanggal 15 Maret 2023.

Selain sejumlah rasionalisasi di atas, sepinya bunyi petasan saat ini lantaran anak-anak lebih tertarik mengisi saat-saat itu untuk aktivitas lainnya. Salah satunya adalah daya tarik "game" online seperti PUBG dan Mobile Legend yang begitu menggoda.

Bagi mereka lebih penting Mabar berinteraksi secara virtual ketimbang main petasan. Untuk mereka kenikmatan bermain petasan justru sudah tersubstitusi oleh sensasi mengakrabi setiap karakter dan menaklukkan tantangan di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun