Ya, Jorji sanggup menuntaskannya. Kemenangan yang sesungguhnya begitu berarti. Â Setelah juara dunia junior 2017, ia terus berjuang keras untuk bersaing di level senior.
Ia seperti terlalu cepat naik level ke gelanggang yang sudah dihuni para pebulutangkis top dari Jepang, China, Thailand, hingga Korea Selatan.
Perjuangannya sejak 2019, 2020, hingga 2021 selalu berakhir lebih cepat. Tak ada cerita Jorji tembus semifinal sepanjang periode itu.
Buah kesabaran dan semangat pantang menyerah mulai dipetik dalam dua tahun terakhir. Ia perlahan tetapi pasti bangkit.
Dua kali tembus final dan sejumlah pemain elite dunia ia kalahkan. Terhitung sejak Malaysia Open 2022, Jorji sudah mengalahkan Chen Yufei dan He Bingjiao dari China, Akane Yamaguchi dari Jepang, Kim Ga Eun dari Korea Selatan, Lalinrat Chaiwan asal Thailand, hingga Carolina Marin dan Sindhu.
Sebelum membuat Sindhu mati kutu, Jorji lebih dahulu menunjukkan potensi besarnya di hadapan Marin. Wakil tuan rumah yang ia kalahkan di semifinal dengan penampilan yang menuai decak kagum.
Tertinggal di set pertama, Jorji "comeback" dengan merebut dua set berikutnya. Performanya di set penentuan, terutama sejak interval, Jorji seperti menemukan versi terbaiknya yang selama ini terpendam.
Bola-bola mematikan baik di depan maupun belakang. Pertahanan rapat, ditambah semangat juang menggebu-gebu untuk membalikkan keadaan dari peraih medali emas Olimpiade Rio 2016. Â
Di set ketiga, Jorji sempat tertinggal lalu berbalik unggul 11-10 saat interval. Laju poinnya pun tak terbendung.Â
Jorji sukses merebut 10 angka beruntun hingga memastikan tiket final menjadi miliknya.