Unggulan teratas itu tampil antiklimaks saat menghadapi Mathias Christiansen/Alexandra Boje. Lawan dari Denmark yang berstatus unggulan delapan mampu mengunci pertandingan dalam dua gim, 23-21 dan 21-18.
Selanjutnya, Mathias/Alexandra akan berebut tiket semifinal dengan pasangan kejutan asal Inggris, Gregory Mairs/Jenny Moore.
Di atas kertas, dari setiap pasangan yang masih bertahan, Praveen/Melati seharusnya bisa atasi. Ini momentum terbaik pasangan itu untuk kembali merasakan manisnya gelar juara yang sudah lama dinanti sejak terakhir kali terjadi di panggung All England 2020 dengan mengalahkan Bass/Popor, jagoan dari Thailand itu di partai penghabisan.
Sebagai harapan terakhir, sekiranya Praveen/Melati sanggup menggapai klimaks!
Saatnya Gregoria Mariska
Harapan yang sama dilambungkan untuk Gregoria Mariska Tunjung. Jorji sukses mengulangi kemenangan atas Line Christophersen.
"Back-to-back" kemenangan atas pemain Denmark yang dikalahkan di babak 32 besar India Open 2023.
Serentak, kembali merasakan semifinal untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Di tahun-tahun sebelumnya mantan juara dunia junior itu belum mampu berbicara banyak di level senior.
Kali ini, seiring meningkatnya performa dan kepercayaan diri, atlet kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu bisa mendekatkan dirinya dengan gelar juara yang sudah sangat lama dirindukan oleh sektor tunggal putri Indonesia.
Jorji tampil impresif. Pemain 23 tahun itu memperagakan kecepatan, efisiensi, dan akurasi. Dengan modal keyakinan yang makin tebal ia bisa mengatasi ambisi Line.
Seperti prediksi saya sebelumnya, Jorji akan dipertemukan dengan jagoan tuan rumah, Carolina Marin, Sabtu (1/4/2023). Unggulan pertama itu tanpa kesulitan menyudahi perlawanan Natsuki Nidaira asal Jepang, 21-16 dan 21-9.