Gugurnya pasangan nomor 55 dunia dari lawannya asal China dengan ranking dunia jauh tertinggal di lingkaran 128 BWF membuat sektor ganda putri tak lagi memiliki wakil.
Bisa dipastikan pula, sektor ini gagal mengulangi pencapaian edisi sebelumnya pada 2021 melalui pasangan Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani yang menginjak tangga juara.
Pil pahit pun harus ditelan Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow. Keduanya terhenti di tangan Mathias Thyrri/Amalie Magelund dari Denmark. Pasangan yang melangkah dari babak kualifikasi itu takluk dua gim langsung, 11-21 dan 14-21.
Kandasnya Amri/Winny serentak menggagalkan skenario indah "all Indonesian semifinal" ganda campuran menghadapi pemenang "perang saudara" antara Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti versus Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Peluang besar Praveen/Melati
Praveen/Melati berhasil mengamankan tiket semifinal usai mengandaskan unggulan tujuh serentak junior mereka, Rehan/Lisa dalam pertarungan rubber game, 21-18, 16-21, dan 21-18.
Kemenangan pertama dalam duel pertama di antara kedua pasangan. Rehan/Lisa tampil antiklimaks. Sebaliknya, Praveen/Melati perlahan-lahan mulai berada di jalur positif setelah mengalami periode sulit yang berujung terdepak dari Pelatnas PBSI dan tercecernya ranking dunia mendekati 50 BWF.
Praveen/Melati yang kini berada di urutan 47 BWF sudah selangkah lebih dekat dengan gelar juara. "Pecah telur" sebagai pemain non-pelatnas.
Namun, syaratnya tidak mudah. Harus memenangi dua laga terakhir. Mula-mula menghadapi "pembunuh" Amri/Winny di babak empat besar.
Modal jam terbang yang sudah tinggi seharusnya bisa dipakai untuk meredam pasangan muda Denmark itu.
Peluang Praveen/Melati ke tangga juara terbuka lebar. Sebab, lawan terberat yang berpotensi dihadapi di laga pemungkas di luar dugaan terhenti di babak perempat final. Mereka adalah jagoan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.