Tersingkirnya Bagas/Fikri menghindarkan skenario saling sikut antarsesama pasangan Indonesia.
Bila tidak, juara All England 2022 itu akan beradu dengan senior mereka yang baru saja menginjak podium jawara All England 2023 beberapa pekan lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Fajar/Rian yang merupakan unggulan pertama belum juga menemui hambatan berarti. Ganda putra nomor satu dunia mampu meredam Andreas Sondergaard/Jesper Toft yang berusaha menjegal mereka di 16 besar.
Fajar/Rian menang straight set 21-13 dan 22-20 untuk menghadapi duo Lee. Di atas kertas, jelas Fajar/Rian lebih diunggulkan. Dari segala sisi seharusnya Fajar/Rian bisa melangkah ke babak berikutnya.
Kita berharap Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan bisa menjaga momentum. Usai menyudahi perlawanan Ayato Endo/Yuta Takei, 21-15, 20-22, dan 21-16, juara Asia 2022 itu bisa mengantisipasi Ren Xiang Yu/Tan Qiang.
Duel ini bakal menarik. Pertarungan sesama pasangan muda yang akan menyajikan tontonan menghibur.
Hanya saja, Pram/Yere patut waspada. Pasangan China yang berusia 24 tahun itu tengah "on fire". Di babak sebelumnya, mereka mengalahkan unggulan delapan dari Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.
Kedua pasangan dengan ranking dunia berdekatan ini, tentu termotivasi untuk memenangi pertemuan pertama, sekaligus awal dari persaingan mereka di panggung dunia.
Selain itu, hasil yang akan diraih akan menentukan konstelasi ganda putra dengan Indonesia, China, Taiwan, dan Jepang bertarung untuk menjadi yang terbaik.
Bila Pram/Yere menang, maka berpeluang jumpa pasangan China lainnya yang tak kalah berbahaya, He Ji Ting/Zhou Hao Dong untuk memperebutkan satu tiket final dari "pool" bawah.
Semoga dua wakil ganda putra Merah-Putih yang tersisa bisa menjaga rantai prestasi sektor ini.