Sukacita kemudian menyelimuti pihak Barcelona. Berbagai bentuk selebrasi dan euforia mengemuka. Kemenangan tipis itu lebih dari cukup memberi mereka tiga poin.
Pintu juara
Barcelona kini mengemas 68 poin dari 26 laga. Tim besutan Xavi Hernandez itu kian jauh meninggalkan Real Madrid di posisi kedua.
Seandainya gol Ansensio tak dianulir hasil akhir bisa saja berbeda. Mungkin saja jarak kedua tim hanya terpaut enam angka.
Namun, hasil akhir berkata lain. Gol yang tidak diakui dan munculnya Kessie sebagai pahlawan di masa injury time membuat kedua tim kini sudah diantarai selisih 12 angka.
Madrid yang mengumpulkan 56 poin, berjarak lima angka di depan rival sekota, Atletico Madrid. Selisih dua digit jelas bukan sedikit.
Sergi Roberto menukil bbc.com mengakui hal itu. "Anda tidak pernah bisa mengatakan [gelar] sudah berakhir tetapi kami sekarang telah unggul 12 poin sehingga sulit bagi mereka."
Pemain senior bernama lengkap Sergi Roberto Carnicer itu bisa saja benar. Sungguh sulit bagi Madrid untuk mengejar apalagi menikung.
Madrid yang sesungguhnya punya modal sebagai juara bertahan plus kemenangan 1-0 atas Liverpool pada tengah pekan lalu untuk melengkapi kemenangan agregat 6-2 untuk menyegel tiket perempat final Liga Champions Eropa justru tidak segarang biasanya.
Madrid kalah dalam penguasaan bola. Tim ini mencatatkan "ball possession" 46 persen dengan melepaskan 11 percobaan dan hanya tiga di antaranya tepat sasaran.
Jumlah peluang itu jauh lebih sedikit dari Barcelona yang memiliki tujuh "shots on target" dari 17 upaya.