Namun, Dejan/Gloria yang saat ini bercokol di urutan ke-17 tak mampu menjaga tren positif atas lawannya dengan ranking BWF lima tangga lebih rendah.
Performa pasangan senior-junior itu tidak maksimal. Keduanya harus bersusah payah mengejar ketertinggalan. Pemandangan serupa terjadi di kedua set. Sempat dapat momentum, namun pada akhirnya Dejan/Gloria harus menyerah dengan skor identik 19-21 dan 19-21.
Patut diakui, pasangan Hong Kong bermain bagus. Ng Tz Yau menjadi motor sekaligus digiren permainan. Ia punya kecepatan dan semangat juang tinggi untuk menguasai lapangan.
Tidak hanya itu. Skillnya juga patut diacungi jempol baik saat menyerang, bertahan, maupun melepaskan pukulan. Beberapa pengembalian bolanya cukup menyulitkan bahkan mengagetkan Dejan/Gloria.
Patut dicatat, saat ini pasangan ini sedang ditangani Flandy Limpele. Mantan pelatih ganda campuran PBSI yang belum lama hijrah.
Flandy saat ini menjadi kepala pelatih sektor ganda di negara tersebut. Tentu, Lee Chun Hei Reginald/Ng Tsz Yau berada di bawah tanggung jawabnya.
Apakah performa keduanya yang cukup mencuri perhatian ini adalah buah polesan awal Flandy Limpele?
Sejauh mana mereka bakal melangkah dengan Kyohei Yamashita/Naru Shinoya asal Jepang bakal menjadi lawan mereka dalam perebutan tiket semifinal, serta peluang menghadapi pasangan top lainnya?
Peluang sektor ganda
Bila lembaran perjuangan wakil Merah-Putih di Jerman sudah ditutup, tidak demikian di Thailand. Empat dari enam wakil akan bertarung di babak semifinal di Nakhon Ratchasima, Sabtu (11/3/2023).
Bilqis Prasista dan Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati terhenti. Bilqis, tunggal putri masa depan Indonesia yang kini berada di ranking 102 BWF harus mengakui keunggulan unggulan pertama dari Vietnam, Thuy Linh Nguyen, 13-21 dan 16-21.