Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

4 Catatan di Balik "Comeback" Manchester United yang Buat Barcelona Kembali Merana di Pentas Eropa

24 Februari 2023   09:50 Diperbarui: 24 Februari 2023   16:41 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi pemain Manchester United atas gol Fred ke gawang Barcelona di leg kedua play-off Liga Europa: AFP/OLI SCARFF via Kompas.com

Absennya Anthony Martial, dan Eriksen membuat pelatih asal Belanda itu dengan yakin memberikan tanggung jawab kepada Weghorst yang kemudian dengan cepat ia alihkan perannya kepada Antony.

Tidak heran kemenangan yang mengantar mereka ke dalam persekutuan dengan Arsenal dan Juventus di babak 16 besar dimaknai secara khusus oleh mantan juru taktik Ajax Amsterdam itu.

"Itu adalah malam yang luar biasa. Saya pikir itu brilian ketika Anda bisa mengalahkan Barcelona, unggul delapan poin dari Real Madrid di La Liga dan kita telah melihat dalam minggu ini Real Madrid bermain," ungkap Ten Hag melansir bbc.com.

Pukulan telak

Keempat, Barca sungguh merindukan dua pemain mudanya yakni Gavi dan Pedri. Gavi diskors dan Pedri tengah dibekap cedera.

Tanpa kedua pemain belia yang sudah menjadi kunci lini tengah Barcelona yang tak terkalahkan dalam 18 pertandingan terakhir sejak Oktober lalu, Barcelona tak bisa menaruh harapan sepenuhnya kepada De Jong.

Bila gelandang cerdas dan kreatif asal Belanda itu tidak dalam performa terbaik maka semakin rumit bagi Barcelona. Itulah yang terlihat di laga ini ketika perannya tenggelam di balik pesona Fred dan Bruno Fernandes.

"Mereka selalu memiliki waktu untuk menguasai bola dan mampu berputar dan mencari ruang. Jika mereka bermain kami tidak akan memiliki banyak masalah," beber Xavi terkait peran dua pemain masa depan Spanyol itu.

Kekalahan ini adalah pukulan telak bagi Barcelona. Pertama kali dalam 25 tahun terakhir atau sejak musim 1998/1999 harus tersingkir lebih awal di kancah Eropa.

Klub asal Catalonia itu tengah berjuang kembali ke jalur prestasi. Dominasi yang ditunjukkan di pentas domestik dengan memuncaki LaLiga dan memenangkan Piala Super Spanyol dengan mengalahkan Real Madrid, tim yang mengalahkan Liverpool di Anfield, ternyata tidak mampu diperluas ke level Eropa, terutama Liga Champions yang sebelumnya sudah menjadi taman bermain mereka.

Tren buruk bagi Barcelona dalam beberapa tahun belakangan. Gagal lolos dari fase grup Liga Champions dalam dua musim terakhir. Pernah disingkirkan PSG di babak 16 besar tahun sebelumnya dan pada 2020 menderita kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Muenchen di babak perempat final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun