Usai pertarungan partai kedua bertempo 44 menit itu, Indonesia dalam posisi tertekan. Thailand hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menyegel status jawara grup. Harapan itu hampir saja menjadi kenyataan setelah mampu memaksa pertarungan ke gim ketiga di partai ketiga.
Namun, kisah mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul sungguh terjadi. Dalam keadaan tertinggal 0-2, perlahan tetapi pasti, skuad Merah-Putih bangkit.
Titik balik ditorehkan Fajar/Rian. Ganda putra nomor satu dunia harus kehilangan set kedua saat menghadapi lawannya yang berada di posisi 75 BWF.
Juara Malaysia Open 2023 itu benar-benar mewujudkan harapan para penggemar dengan kembali menemukan strategi dan menerapkannya secara konsisten di set penentu.
Pharanyu Kaosamaang/Worrapol Thongsa-nga yang sempat di atas angin setelah merebut gim kedua harus mengakui keunggulan Fajar/Rian, 21-13,19-21, dan 21-16 dan kehilangan kesempatan untuk menandai pertemuan pertama mereka dengan hasil positif.
Fajar mengaku keduanya tidak mau terpenjara dalam posisi tertekan setelah kehilangan dua poin pertama.
"Sebaliknya, kami hanya ingin main maksimal dan fokus bisa mendapatkan kemenangan saja. Kami ingin bermain bagus untuk bisa sumbangkan poin."
Situasi hampir sama mewarnai partai keempat. Bedanya, Apri/Fadia kehilangan set pembuka dari Aimsaard bersaudara.
Apri/Fadia yang bercokol di posisi delapan atau dua tangga di depan pasangan muda Thailand itu bisa mengatasi keadaan. Memperbaiki pertahanan dan bermain lebih agresif akhirnya ampuh membalikkan keadaan.
Apri/Fadia menang rubber game 18-21, 21-16, dan 21-14 dalam pertarungan 51 menit, terlama di banding empat partai lainnya, serentak membuat tim Indonesia bisa benapas lega.