Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Debut Manis Jojo sebagai Ranking 2 Dunia dan Makna di Balik Gelar The Babies di Istora

29 Januari 2023   21:09 Diperbarui: 30 Januari 2023   01:38 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie dan Chico Aura, juara dan runner-up Indonesia Masters 2023: https://pbsi.id/

Indonesia berhasil meraih dua gelar di ajang Indonesia Masters 2023. Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/1/2023) menjadi panggung kemenangan bagi dua wakil tuan rumah yang bertarung di partai final.

Menariknya, salah satu gelar dari hajatan berhadiah total 420 ribu USD (Rp 6,2 miliar) itu sudah ditentukan sejak sebelum pertandingan. Sebab, terjadi "all Indonesian final" antara Jonatan Christie versus Chico Aura Dwi Wardoyo.

Satu gelar lainnya disumbangkan pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Pasangan berjuluk The Babies itu berhasil mempertahankan tradisi gelar sektor tersebut sejak Mohammad Ahsan/Bona Septano pada 2010.

Sampai pada edisi sebelumnya dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai pemenangnya. Saat itu, Fajar/Rian menghentikan harapan wakil China, 21-10 dan 21-17.

Kali ini, dengan jumlah set yang sama dan menghadapi wakil dari negara yang sama The Babies keluar sebagai pemenang. Mereka membekuk sesama pasangan non-unggulan, He Ji Ting/Zhou Hao Dong.

Debut manis Jojo

Jonatan Christie tampil klimaks. Situasi ini berbanding terbalik dengan Chico Aura Dwi Wardoyo.

Pemain kelahiran Jayapura, Papua itu tampil tak sebaik saat mencatatkan kemenangan dramatis atas NG Ka Long Angus, 17-21, 27-25 dan 22-20 di semifinal.

Chico yang kini berada di ranking 23 BWF justru banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di momen-momen krusial.

Sebaliknya, Jojo tampil tenang dan taktis. Pemain kelahiran Jakarta, 25 tahun silam bisa menjalkan strateginya dengan tepat. Bisa memanfaatkan setiap kesempatan dengan serangan-serangan mematikan.

Chico malah selalu berada dalam tekanan. Sayangnya, situasi ini bertahan sepanjang laga. Tak terlihat versi Chico yang mampu bangkit setelah tertinggal di set pertama hingga mampu mengukir kemenangan epik.

Chico menyerah straight set 15-21 dan 13-21 serentak daftar kekalahannya atas Jojo semakin panjang. Pekerjaan rumah besar bagi Chico untuk menghentikan laju empat kemenangan beruntun yang sudah dimiliki Jojo.

Meski demikian, kita tetap patut mengapresiasi perjuangan Chico. Saudara Ester Nurumi itu sudah melangkah begitu jauh hingga mampu membuat kita tersenyum bangga, melihat keduanya bermain di partai pemungkas.

Bagi Jojo, ini merupakan gelar BWF World Tour Super 500 pertama. Mengisi lemari prestasi yang sebelumnya sudah diisi di antaranya dengan medali emas Asian Games 2018 yang juga berlangsung di tempat yang sama.

Patut diakui, unggulan keempat ini bermain konsisten sejak pertandingan pertama. Ia bisa mengatasi tekanan sejak menghadapi Nhat Nguyen, kelahiran Vietnam yang membawa bendera Irlandia di babak pertama.

Selanjutnya Jojo hanya butuh dua set untuk mengunci kemenangan atas rekan sepelatnas, Shesar Hiren Rhustavito.

Lalu, ia mampu menjaga fokus dan semangat juang untuk meladeni pertarungan melelahkan menghadapi unggulan tujuh dari India, Lakhsya Sen di babak perempat final. Kemudian menyisihkan mantan pemain nomor dua dunia dari China, Shi Yu Qi di babak empat besar.

Gelar ini adalah buah yang patut Jojo petik. Sekaligus, menandai debut manis sebagai pebulu tangkis nomor dua BWF yang secara resmi akan disandang pada pekan depan.

Jojo bertukar tempat dengan rekannya, Anthony Sinisuka Ginting yang belum "pecah telur" gelar dari tiga turnamen yang sudah dijalani. Di hadapan publik sendiri, langkahnya tersandung di hadapan Shi Yu Qi di babak 16 besar.

Perjalanan Jojo hingga menjadi juara Indonesia Masters 2023: tournamentsoftware.com
Perjalanan Jojo hingga menjadi juara Indonesia Masters 2023: tournamentsoftware.com

Makna Gelar The Babies

Selama ini Leo/Daniel selalu ditempatkan sebagai pelapis. Mereka berada di belakang Fajar/Rian, Minions, The Daddies, hingga Bagas/Fikri. Bahkan tidak sedikit suara pesimis yang menginginkan mereka dipisah lantaran penampilan mereka yang naik turun bak roller coaster.

Mereka kini membuktikan diri bukan lagi "bayi" kecil sebagaimana julukan The Babies yang disandang.

Perjalanan ke tangga juara di Istora yang dilalui dengan melewati berbagai rintangan. Mulai dari Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dari Korea Selatan, lalu unggulan tiga sekaligus senior mereka Hendra Ahsan, Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi asal Jepang.

Hingga unggulan dua, juara dunia 2021, sekaligus mantan ganda nomora satu dunia yakni Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Masih sangat segar dalam ingatan bagaimana mereka membuat jagoan Jepang itu tak berkutik dengan hanya memberi tiga angka di set ketiga.

Kemenangan berturut-turut sejak babak 32 besar hingga semifinal itu kemudian mereka puncaki dengan membungkam He Ji Ting/Zhou Hao Dong.

Memang, seperti prediksi saya sebelumnya, kontra He/Zhou, kans The Babies lebih terbuka dibanding Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi yang kalah dalam "all Chinese semifinal."

Liu/Ou sedang dalam tren bagus belakangan ini. Bahkan, mereka mampu meredam The Minions dan Fajar/Rian dengan cara berbeda di Istora.

Selain itu, ranking Liu/Ou pun lebih tinggi. Liu/Ou yang berada di posisi lima BWF saat ini sudah menunjukkan perkembangan positif sejak dibongkar pasang dengan menjadi juara Indonesia Open 2022 dalam posisi mereka di ranking 75 BWF.

Bila dihadapkan dengan He/Zhou, The Babies memiliki rekam jejak dan posisi dunia lebih baik. He/Zhou yang berada empat tingkat di belakang The Babies pun pernah menelan pil pahit di perjumpaan pertama di babak perempat final Singapore Ope 2022.

Saat itu, The Babies menang rubber game, 21-14, 17-21, dan 21-11. Kemenangan yang mengantar mereka bisa melangkah jauh hingga ke podium juara dengan menumbangkan senior mereka yang tengah "on fire" yakni Fajar/Rian.

Prediksi dan statistik itu jelas harus dibuktikan. He/Zhou bukan lawan mudah. Mereka membuktikannya dengan menumbangkan para unggulan. Salah satunya adalah juara dunia 2022 dari Negeri Jiran di perempat final, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Kemenangan The Babies pada pertemuan kedua ini jelas tidak lepas dari pendekatan dan persiapan. Keduanya tidak memberi kesempatan kepada lawan.

Masing-masing seperti sudah dibagi tugas dan sukses menjalankan tanggung jawab. Leo bisa berperan sebagai pengatur permainan. Ia memancing lawan untuk memberikan umpan kepada Daniel yang dengan sigap menuntaskannya dengan pukulan akurat dan smes-smes keras.

Kombinasi apik antara playmaker dan eksekutor yang membuat mereka sanggup memberi "happy ending" Indonesia Masters 2023 serentak mendulang gelar BWF Tour ketiga. Bukti pasangan ini tidak hanya bertaji di level junior dengan menjadi juara dunia di Kazan, Rusia, 2019 semata.

Mereka terus berkembang hingga kini. Perlahan tetapi pasti dan dengan sedikit menguji kesabaran para fan mereka bisa terus memanen gelar. Saat para senior dan pasangan-pasangan top Tanah Air lainnya terpental, The Babies mampu angkat bicara.

The Babies di podium juara Indonesia Masters 2023: https://twitter.com/bulutangkisINA
The Babies di podium juara Indonesia Masters 2023: https://twitter.com/bulutangkisINA

China dan Indonesia juara umum

Edisi sebelumnya, China pulang dengan tiga medali emas melalui para pemain terbaiknya. Mereka adalah Chen Yufei (tunggal putri), Chen Qing Chen/Jia Yifan (ganda putri), dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (ganda campuran).

Sedikit mengalami penurunan lantaran absennya para jawara itu, kali ini Indonesia dan China keluar sebagai juara umum. Masing-masing mendulang dua gelar. China berjaya di ganda putri dan ganda campuran.

Li Sheng Shu/Zhang Shu Xian sukses menggagalkan upaya pasangan senior Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota ke podium juara ganda putri.

Pasangan muda China ini menang dua gim, 22-20 dan 21-19 dari mantan nomor satu dunia itu.

Podium ganda campuran Indonesia Masters 2023 dikuasai China: pbsi.id
Podium ganda campuran Indonesia Masters 2023 dikuasai China: pbsi.id

Sepak terjang Li/Zhang sungguh fenomenal. Tiga bulan lalu bersama Wang Tingge, Liu Shengshu menjuarai Kejuaraan Dunia Junior 2022 di Santander. Menaklukkan ganda putri Indonesia, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessye Rose di final

Liu punya rekam jejak mentereng di level profesional. Kini pemain 18 tahun itu menggebrak panggung senior bersama tandem barunya yang lima tahun lebih tua. Mereka langsung merebut gelar di turnamen debut mereka. 

Hal ini tidak lepas dari stamina dan power yang besar, mengingatkan kita pada pasangan-pasangan kawakan seperti Tian Qing/Zhao Yunlei dab Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Gelar pertama

China mendominasi ganda campuran. Tanpa ranking satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqing, pasangan pendatang baru yakni Jiang Zhenbang/Wei Yaxin mampu melaju hingga final menghadapi kompatriot senior-junior Feng Yanzhe/Huang Dongping.

Pasangan yang disebutkan pertama mampu memaksimalkan momentum di saat-saat kritis terutama di set ketiga.

Huang yang lebih berpengalaman dan sudah merasakan manisnya berbagai gelar bersama Wang Yilyu-hingga memuncaki ranking dunia-berhasil mendongkrak tandem barunya yang berusia 21 tahun.

Kemenangan 21-15, 16-21, dan 21-19 atas sesama pemain muda menjadi gelar pertama mereka sebagai pasangan. Sebelumnya, runner-up Denmark Open 2022 dan HYLO Open di tahun yang sama adalah pencapaian tertinggi mereka.

An See-young tak terbendung

Satu gelar lainnya milik Korea Selatan. An See-young terus menunjukkan grafik penampilan positif. Dengan fisik yang stabil, teknik mumpuni, dan skill yang matang, pemain 20 tahun ini mampu berbicara banyak di Istora kali ini.

An Se-young dan Carolina Marin, juara dan runner-up Indonesia Masters 2023: pbsi.id
An Se-young dan Carolina Marin, juara dan runner-up Indonesia Masters 2023: pbsi.id

Menghadapi pemain senior Spanyol, Carolin Marin, unggulan tiga itu bisa menunjukkan kualitasnya.

Marin sempat merebut set pertama. Namun, fisik yang makin menurun dimanfaatkan dengan baik oleh An See-young untuk memaksa laga ke set ketiga.

Di gim penentu, Marin sempat memaksa skor imbang 10-10. Sayangnya, konsentrasi pemain 29 tahun itu mulai kehilangan fokus. Sementara, An See-young makin nyaman dan tak tergoyahkan.

Juara India Open 2023 pekan lalu raih poin demi poin dengan relatif mudah hingga mengunci kemenangan 18-21, 21-18, dan 21-13 di pertemuan kedelapan, sekaligus membuat skor "head to head" jadi sama kuat, 4-4.

"Bocah ajaib" yang menjadi runner-up Malaysia Open di awal tahun ini kembali mengulangi kejayaan di ajang serupa edisi 2021 di Nusa Dua, Bali.

Selamat kepada para pemenang! 

Hasil final Indonesia Masters 2023, Indonesia dan China berbagi 2 gelar: tournamentsoftware.com
Hasil final Indonesia Masters 2023, Indonesia dan China berbagi 2 gelar: tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun