"Saya sudah menanti untuk bermain di Istora di hadapan penggemar bulu tangkis Indonesia yang menakjubkan seperti biasa. Namun, tubuh saya tidak siap untuk kompetisi selama sepekan lagi," pemain 29 tahun itu memberi alasan.
Axelsen menderita kekalahan mengejutkan dari pemain muda Kunlavut Vitidsarn di turnamen BWF World Tour Super 750. Hasil negatif yang meruntuhkan dominasinya selama ini.
Sang "monster" yang tak terkalahkan dalam 13 pertandingan final terakhir akhirnya roboh di hadapan si "Daud" dari Thailand.
Axelsen sepertinya sadar untuk bisa bangkit lagi ia perlu menarik diri sejenak. Penting baginya menata kembali semangat, tenaga, dan kondisi fisik. Tujuannya jelas. Saat kembali nanti, ia bisa tampil maksimal seperti biasanya.
Sayangnya, dua finalis di New Delhi itu kompak mundur. View, demikian Kunlavut dipanggil, mengambil langkah serupa.
Tidak hanya itu. Sektor tunggal putra juga tidak akan diramaikan oleh kompatriot Axelsen, Rasmus Gemke. Pemain ini memang mengalami cedera horor di India saat menghadapi Viggo di babak delapan besar.
Jagoan tunggal putri dari China, Chen Yu Fei dan pemain muda Thailand, Lalinrat Chaiwan pun bernasib serupa.
Empat pasang ganda putra juga mundur dari babak utama. Salah satunya adalah utusan Negeri Jiran, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, yang sedianya diunggulkan di tempat ketujuh.
Di ganda putri, tidak ada nama Wakana Nagahara/Mayu Matsumoto dari Jepang, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva asal Bulgaria, Zheng Yu/Du Yue dari China, dan Shruti Mishra/Reddy Sikki asal India.
Tidak kalah memilukkan, juara India Open minggu lalu Yuta Watanabe/Arisa Higashino juga mengambil langkah serupa. Menyusul pasangan Negeri Sakura itu ada Hee Yong Kal Terry/Tan Wie Han Jessica dari Singapura dan Mikkel Mikkelsen/Rikke Soby dari Denmark.
Keuntungan Indonesia