Kedua, ranking dunia dan statistik pertemuan masih berpihak pada pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat. Ginting mampu mengalahkan View di pertemuan sebelumnya di babak 32 besar Indonesia Masters 2022 melalui pertarungan rubber game, 21-16, 16-21, dan 18-21.
Dalam dua pertemuan sebelumnya keduanya selalu terlibat duel panjang. Skor "head to head" memang imbang 2-2. Namun, sekali lagi, kemenangan di pertemuan sebelumnya tahun lalu, sedikit banyak menjadi modal yang bagus bagi Ginting.
Sayangnya, Ginting tak sanggup memaksimalkan sejumlah faktor positif itu. Apa yang terjadi di pertemuan klima kali ini sungguh di luar dugaan. Bahkan, sebagai penonton sekaligus pendukungnya, apa yang ditampilkan Ginting hari ini membuat kita harus menggelengkan kepala.
Ginting memulai pertandingan dengan baik. Ia langsung tancam gas. Unggul 5-1, lalu 7-3, hingga menutup interval pertandingan dengan skor 11-6.
"Penyakit" Ginting mulai kambuh setelah itu. Alih-alih menjaga keunggulan, Ginting malah kehilangan fokus. Momentum positif kemudian berpindah pada View.
Perlahan-lahan View mampu merebut poin satu demi satu. Ia sanggup memperkecil ketertinggalan 11-13, lalu berbalik memimpin 17-15.
Skor sempat ketat dalam kedudukan 20-20. Momen senam jantung berlanjut. Dari 21-21, lalu 22-22, 23-23, 24-24, dan 25-25. View mampu memenangkan pertarungan di saat genting itu untuk merebut dua poin kemenangan.
Patut diakui, View menerapkan strategi yang jitu. Pemain 21 tahun itu tidak tergoda untuk cepat melepaskan pukulan atau smes keras.
View dengan penuh kesabaran meladeni permainan reli sambil diselingi beberapa "service flick" yang sanggup mengecoh Ginting.
Ginting yang sedang dalam situasi kurang ideal setelah kehilangan peluang kian goyah. Kesalahan demi kesalahan kerap terjadi. Sesuatu yang sering menghantui dan menjadi titik lemah dari pemain yang sesungguhnya punya talenta luar biasa itu.
View tak membuang kesempatan setelah memenangkan pertarungan dramatis di set pembuka. Ia tahu dengan formula yang sama bisa meredam Ginting.