Bila tren positif itu dijaga secara konsisten, maka awal manis di Bukit Jalil beberapa waktu lalau bakal berlanjut di New Delhi.
Ginting Merasa di Kandang Sendiri
Menariknya, dua utusan lainnya yang masih bertahan adalah dari sektor tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menjaga peluang mengukir sejarah di turnamen berhadiah total 900 ribu USD itu.
KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Jumat (20/1/2023) menjadi saksi perjuangan melelahkan keduanya melewati rintangan. Daya tahan dan mental yang kokoh menjadi kunci yang mengantar mereka mendekati podium juara.
Untungnya, dari hasil undian, keduanya tidak berada di "pool" yang sama. Dengan demikian membuka peluang keduanya beradu di partai final.
Situasi ini mengingatkan kita pada perhelatan Swiss Open 2022. Keduanya lolos ke babak empat besar dan menghadapi Kidambi Srikanth dan Prannoy H.S yang berasal dari negara yang sama: India.
Sayangnya, saat itu skenario "all Indonesian final" tunggal putra tak tercipta. Ginting tersandung. Jojo melaju dan sanggup menggapai klimaks.
Skenario mana yang akan terjadi di turnamen dengan level lebih tinggi kali ini?
Ginting masih terlalu tangguh bagi Li Shi Feng. Unggulan enam mampu menyudahi perlawanan wakil China dengan skor 21-11, 17-21, dan 21-18.
Ginting yang akan naik satu tingkat ke posisi dua BWF bisa menguasai keadaan setelah kehilangan set kedua. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu sanggup mengurangi kesalahan sendiri dan bermain lebih taktis sehingga bisa memenangi pertemuan pertama atas lawannya yang kini berada di posisi 22 BWF itu.