Apakah sejumlah pemain seperti Egy Maulana dan Ricky Kambuaya memang pantas diberi cap demikian?
Terlepas dari pengamatan yang bisa saja subjektif, soal fokus dan kerja sama antarpemain memang harus ditingkatkan. Menghadapi laga dengan lawan yang sepadan dan dalam situasi yang sungguh menguras energi, dua hal tersebut adalah syarat mutlak yang harus diperbaiki bila ingin berakhir bahagia.
Ketiga, para pemain Indonesia tetap patut berkaca pada Thailand. Selain prestasi mereka yang tak tertandingi baik di turnamen ini maupun di berbagai kelompok usia, bagaimana penampilan secara individu dan tim sungguh patut dipelajari.
Salah satu pemain penting mereka adalah Teerasil Dangda. Pemain gaek yang masih belum kehilangan ketajamannya dan kepemimpinannya sungguh mengangkat mental dan semangat para pemain muda.
Striker 34 tahun itu sudah mencetak lima gol dan menempatkannya di puncak daftar pencetak gol terbanyak sementara. Ia unggu dari Faisal Halim (Malaysia), Maung Maung Lwin (Myanmar) dan duo Filipina, Kenshiro Daniels dan Sebastian Rasmussen dengan tiga gol.
Tidak hanya itu. Pemilik nomor punggung 10 itu semakin kokoh di urutan pertama top skor sepanjang sejarah turnamen yang digelar sejak 1996 itu.
Tiga pemain Indonesia mengekor di belakangnya. Dendy Sulistyawan, Marc Klok, dan Egy Maulana Vikri baru mengemas dua gol.
Tentu yang terpenting bagi Indonesia bukanlah mengejar sepatu emas. Namun, kontribusi dari para pemain untuk menghadirkan permainan yang apik dan atraktif yang pada gilirannya bisa membantu Indonesia memetik kemenangan.
Tantangan berikutnya adalah di babak empat besar. Terlepas dari siapa lawan yang akan dihadapi, tidak ada ruang toleransi bagi kesalahan dan sikap mental kontraproduktif.
Kita berharap semakin mendekati garis akhir, permainan Indonesia, baik secara pribadi maupun tim semakin membaik. Sehingga harapan untuk menjadi lebih baik dari sekadar menjadi semifinalis atau enam kali runner-up yang menjadi pencapaian terbaik sejauh ini, bisa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H