Education City Stadium, Selasa (6/12/2022) tengah malam WIB menjadi panggung kesedihan bagi Spanyol. Tim Matador harus menelan pil pahit. Tersingkir dari babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Kegagalan ini sungguh menyakitkan. Ditempatkan sebagai unggulan dan mampu mendominasi pertandingan selama 120 menit namun harus bernasib tragis dalam drama adu penalti.
Tiga eksekutor pertama tak sanggup menjalankan tugas. Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets kompak apes. Mereka tak sanggup menggetarkan gawang Yassine Bounou.
Sebaliknya, Maroko bermain penuh percaya diri. Raut tim besutan Walid Regragui jauh dari kata tegang. Mereka begitu menikmati pertandingan.
Mereka sadar bukan favorit membuat mereka bisa tampil lepas. Bermain tanpa beban membuat mereka bisa memanfaatkan setiap lebar lapangan. Mereka bisa memainkan bola dengan berani di area pertahanan sendiri. Mereka dengan gampang menekan dengan memanfaatkan kecepatan dan postur tubuh jangkung.
"Ball possession" boleh di pihak La Furia Roja. Namun, Singa Atlat tampil lebih efektif, baik dari sisi ancaman maupun tendangan tepat sasaran.
Tidak sampai di situ. Keberanian dan kegembiraan wakil Afrika itu juga terlihat ketika mereka harus sampai pada momen sarat ketegangan. Adu tos-tosan.
Tekanan justru berada di kubu Spanyol. Pemain pengganti Abdelhamid Sabiri yang menjadi algojo pertama dengan tenang menaklukkan Unai Simon.
Sarabia gagal membuka keunggulan bagi Spanyol. Hakim Ziyech yang mendapat kesempatan berikutnya hampir tanpa hambatan menaklukkan Simon.
Spanyol kian tertekan. Maroko makin percaya diri. Sang kapten, Sergio Busquets pun gagal memberi harapan bagi Spanyol. Achraf Hakimi yang bermain luar biasa dengan mematikan pergerakan Dani Olmo di satu sisi dan membantu agresivitas serangan Maroko di sisi lain dengan penuh keyakinan menuntaskan tanggung jawab.