Pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 menyisahkan dua pertandingan. Pemenang di kedua laga terakhir itu akan saling berhadapan di babak delapan besar.
Mula-mula Maroko akan menantang Spanyol, Selasa (6/12/2022) malam. Beberapa jam berikutnya, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB, giliran Portugal dan Swiss saling beradu.
Banyak pihak memprediksi Spanyol dan Portugal akan bertemu. Namun, tidak ada yang bisa menjamin sebelum peluit panjang dibunyikan, bukan?
Duel Portugal versus Swiss akan tersaji di Stadion Lusail. Kedua tim bukan baru pertama bertemu. Tahun ini saja, sudah dua kali berhadapan. Keduanya tersaji di UEFA Nations League pada Juni lalu.
Kedua tim saling berbagi kemenangan. Portugal menang 4-0 di Lisbon lalu menyerah 0-1 saat melawat ke Jenewa sepekan berselang.
Hasil tersebut tentu memacu Swiss yang kurang diunggulkan. Penampilan mereka yang pasif saat dikalahkan Brasil namun bisa membungkam Serbia akan terlihat dalam versi yang lebih baik untuk menggagalkan misi Portugal mencapai perempat final ketiga kalinya setelah edisi 1966 dan 2006.
Portugal pun tidak selalu berpihak dengan hasil positif di babak gugur. Mereka pernah lima kali tersandung, termasuk dua dari empat laga terakhir pada edisi 2010 saat ditaklukkan Spanyol 0-1 dan delapan tahun berselang ditumbangkan Uruguay 1-2.
Sebaliknya, Swiss yang tidak memiliki rekam jejak yang panjang di pentas tersebut berusaha mengincar tiga kemenangan dalam satu edisi Piala Dunia untuk pertama kali dalam sejarah negara tersebut.
Nasib Ronaldo
Pelatih Portugal, Fernando Santos tentu akan menurunkan komposisi terbaik, tidak seperti saat dipermalukan Korea Selatan 1-2 di matchday terakhir Grup H.
Namun, belum dipastikan apakah Cristiano Ronaldo akan ada dalam daftar "starting line-up." Sebab, sang pelatih sempat menunjukkan rasa tidak suka atas reaksi sang pemain ketika ditarik keluar di laga itu.
Santos mengatakan dirinya "benar-benar tidak suka" pada reaksi eks pemain Juventus, Real Madrid, dan Manchester United itu.
Ronaldo yang ditarik keluar di menit ke-65 kemudian membantah ia tidak sedang bereaksi pada sang pelatih saat itu.
Santos secara tersamar mengindikasikan bahwa soal Ronaldo diturunkan atau dicadangkan memiliki peluang sama besar.
"Saya tidak khawatir informasi itu benar atau salah," tegas Santos melansir bbc.com.
Rupanya, Santos bukan tipikal pelatih yang mudah terjebak pada hal-hal di luar sepak bola. Ia menegaskan dirinya hanya fokus pada tim, alih-alih pada berbagai prediksi terkait tampil atau tidaknya Ronaldo.
Malah, bagi Santos, rasa tidak suka yang sangat pada cara Ronaldo saat itu sudah selesai dengan sendirinya.
Ronaldo yang tengah diganggu dengan ketertarikan klub Arab Saudi Al-Nassr setelah putus kontrak dengan Manchester United saat Piala Dunia 2022 baru dimulai, tetaplah sosok sentral bagi Portugal.
Sejak tampil pertama di Piala Dunia 2006 saat berusia 21 tahun, Ronaldo di usianya yang ke-37 sudah mencicipi lima edisi Piala Dunia terakhir. Hebatnya, ia tak pernah ketinggalan mencetak gol di setiap kesempatan.
Hanya saja, sejauh ini nama Ronaldo tidak ada dalam daftar papan atas pencetak gol terbanyak sementara. Di urutan pertama ada Kylian Mbappe dengan lima gol. Lionel Messi, Richarlison, Alvaro Morata, Marcus Rashford, Cody Gakpo, dan Buyako Saka bersaing dengan tiga gol.
Ronaldo baru mencetak satu gol saat membantu Portugal membungkam Ghana 3-2. Gol Ronaldo itu lahir dari titik putih. Ronaldo tidak hanya ikut mencatatkan namanya di papan skor tetapi juga berhak atas trofi "man of the match" usai laga.
Kehadiran Ronaldo tidak hanya untuk mencetak gol, tetapi juga memberi pengaruh pada para pemain lain. Pada pertandingan krusial yang hanya memiliki pilihan menang melaju atau kalah tersingkir itu, adanya pemain senior akan membangkitkan semangat dan mempertebal mental.
Namun, bukan tidak mungkin, kehadiran Ronaldo juga bisa menjadi masalah. Pemain yang menyandang ban kapten itu gampang merasa frustrasi bila upayanya kerap menemui kebuntuan. Belum lagi bila kemudian Santos harus melakukan perubahan, termasuk menariknya keluar, tidak menjamin Ronaldo akan menerimnya dengan besar hati.
Untuk itu, tekanan ada juga pada sang pelatih. Santos harus memiliki pendekatan yang tepat baik pada formasi maupun Ronaldo.
Chris Sutton, mantan pemain sepak bola Inggris yang kini menjadi pundit yang cukup bereputasi memprediksi laga ini berakhir 1-1 di waktu normal dan akan bertahan hingga perpanjangan waktu.
Swiss akan keluar sebagai pemenang dalam drama adu penalti. Nahasnya, Portugal kalah dan Ronaldo gagal penalti.
Apakah benar demikian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H