Axelsen yang menjadi tunggal putra paling bersinar tahun ini bakal bersaing dengan "rising star" Kodai Naraoka (Jepang) dan dua pemain senior yakni Prannoy H.S (India) dan Lu Guang Zu (China).
Di atas kertas, perjuangan duo Indonesia itu tidak akan mudah. Selain harus saling mengalahkan, keduanya pun harus bisa memaksimalkan pertarungan menghadapi Chou dan Loh Kean Yew bila ingin kompak melenggang ke fase selanjutnya.
Sementara itu, langkah Axelsen di fase grup sepertinya masih sukar dibendung. Ia memiliki catatan yang bagus berhadapan dengan semua pemain tunggal putra terbaik saat ini.
Kedua, seperti disinggung sebelumnya, sektor ganda putra Indonesia bisa sedikit tersenyum lantaran Fajar/Rian dan The Daddies tidak harus bertemu di babak grup. Ya, keduanya adalah dua unggulan teratas sehingga terpisah grup.
Dari hasil undian, bisa dikatakan, persaingan di kedua grup cukup merata. Walau terhindar dari rekan senegara, Fajar/Rian dan The Daddies akan menghadapi persaingan ketat. Â
The Daddies yang berada di Grup B akan kembali beradu dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) yang pernah mengalahkan mereka di sejumlah kesempatan terakhir termasuk dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Selain The Daddies dan pasangan juara dunia 2022, grup itu juga ditempati Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).
Fajar/Rian yang menjadi unggulan teratas akan menghadapi pasangan nomor satu BWF, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), berikut Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dan Choi Sol-gyu/Kim Won-ho (Korea Selatan).
Ada peluang kedua wakil Indonesia melewati hadangan di fase grup. The Daddies adalah pasangan yang sudah sangat berpengalaman bahkan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang pernah menjadi juara di turnamen itu sejak edisi 2018.
Sementara Fajar/Rian telah membuktikan konsistensi mereka. Pasangan dengan sepak terjang dan prestasi paling moncer tahun ini diharapkan bisa menggapai klimaks di Bangkok.