Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Syabda Perkasa Belawa Perkasa di Malaysia, Modal Penting Jadi Penerus Jojo dan Ginting

14 November 2022   09:07 Diperbarui: 15 November 2022   03:56 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syabda Perkasa di podium juara Malaysia International Series 2022| Dok.PBSI via Kompas.com

Syabda juga menjadi bagian dari tim Indonesia di Kejuaraan Asia Junior di Suzhou pada 2019. Di final beregu campuran, tim Indonesia menyerah dari Thailand yang dihuni para pemain yang kini sudah wira-wiri di level senior seperti Kunlavut Vitidsarn (tunggal putra), Phittayaporn Chaiwan (tunggal putri), dan Benyapa Aimsaard yang bisa bermain rangkap (ganda putra dan ganda campuran) dengan ranking terbaik bersama saudaranya Nuntakarn Aimsaard.

Pengalaman itu lebih dari cukup membawa Syabda ke Cipayung. Sudah sejak 2018 ia menjadi penghuni Pelatnas PBSI dan menjadi bagian dari tim pratama dengan para pemain muda lainnya seperti Bobby Setiabudi, Tegar Sulistio, hingga Alwi Farhan.

Sejak awal tahun ini, Syabda naik kelas. Ia menjadi satu dari sembilan pemain utama. Seperti kita tahu, di level senior ini, ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Chico Aura Dwi Wardoyo, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, hingga para pemain muda seperti Christian Adinata, Yonathan Ramlie, dan Bobby Setiabudi.

Pengalamannya di kelas senior memang belum banyak. Namun, ia sudah mendapat pengalaman berharga ketika menjadi bagian dari tim putra Indonesia di Piala Thomas 2022 di Bangkok, Thailand.

Syabda pun mendapat menit bermain. Salah satunya di laga krusial menghadapi Korea Selatan di pertandingan terakhir fase grup.

Syabda menjadi pahlawan Indonesia berkat kemenangannya atas Lee Yun Gyu 21-14, 11-21, 21-16. Kemenangan yang memastikan Indonesia memenangi pertarungan atas Korea Selatan untuk menjadi jawara Grup A.

Sementara itu, pada tataran individual, level pertandingan yang diikuti Syabda memang baru dimulai dari bawah. Ia diterjunkan di turnamen grade tiga, sekelas international series dan international challenge, juga mulai menjajaki turnamen grade dua yang dimulai dengan BWF World Tour Super 100.

Hasilnya memang belum terlihat seperti saat diterjunkan di Indonesia Masters World Tour Super 100, Oktober lalu. Langkahnya langsung terhenti di babak pertama, kalah dari Sun Fei Xiang dari China, 10-21, 21-15, dan 10-21.

"Kemenangan dan gelar juara ini cukup berarti buat perjalanan karier saya. Semoga bisa menambah rasa percaya diri di lapangan dan bisa meraih gelar-gelar selanjutnya," harap Syabda.

Sebuah proses yang normal untuk menyiapkan seorang pemain sebelum melompat ke turnamen-turnamen dengan level lebih tinggi yang tentu saja akan menghadirkan persaingan lebih sengit.

Syabda memang perlu dipersiapkan dan mempersiapkan diri secara optimal untuk menghadapi tekanan dan memikul tuntutan yang lebih tinggi seiring meningkatnya level kompetisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun