China bahkan sudah memastikan dua gelar dari nomor ganda campuran dan ganda putri. Chen Xing/Chen Fang Hui akan berebut mahkota ganda campuran dengan Jiang Zhen/Bang/Wei Ya Xin.
"All Chinese final" ganda putri mempertemukan Liu Sheng/Shu/Tan Ning versus Li Yi Jing/Luo Xu Min.
China pun berpotensi sapu bersih bila Gao Fang Jie mampu meredam Chou Pin Chian dari Taiwan, Chen Bo Yang/Liu Yi bisa menghentikan laju Beh/Goh dari Malaysia, dan tentu saja, Lei Lan Xi membuat Syabda kehilangan keperkasaannya.
Ketiga, di atas kertas, Syabda lebih diunggulkan. Meski ranking dunianya lebih tertinggal, Syabda dijagokan di tempat kedelapan.
Lawannya yang menempati posisi 149 BWF justru tidak masuk list unggulan. Status ini memang tidak menjadi jaminan bagi Syabda yang berada 15 strip di belakang Lan Xi Lei. Sudah banyak contoh, ranking bahkan statistik pertemuan tidak bergerak linear dengan hasil di lapangan pertandingan.
Syabda yang akan tampil di partai keempat pada Minggu (13/11/2022) siang WIB harus menjaga fokus dan mengurangi kesalahan yang tidak perlu. Ia harus memanfaatkan tren dan momentum positif untuk mengunci gelar juara.
Di pihak berbeda, Lan Xi Lei juga tidak kekurangan alasan. Pemain kidal berusia 24 tahun bakal berjuang "all out" untuk merebut gelar pertamanya tahun ini.
Ia dua kali gagal di final turnamen level serupa yang digelar di Malang dan Vietnam. Di dua turnamen itu, ia harus puas sebagai runner-up, kalah dari rekan senegaranya.
Lan takluk dari Weng Hongyang, 10-21 dan 10-21 di Malang. Selanjutnya, diperdaya Liu Liang, 10-21, 21-14, dan 18-21 dari Liu Liang di Vietnam.
Apakah Malaysia International Series akan menjadi panggungnya Lan Xi Lei untuk merebut gelar perdana sekaligus satu-satunya di tahun ini? Atau justru Lan Xi kembali apes tak berdaya di hadapan keperkasaan wakil semata wayang Indonesia?
Kita lihat saja. Pastinya dukungan dari segenap fan Indonesia akan menemani setiap ayunan raket Syabda di partai pamungkas.