Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia Pastikan 5 Wakil dan Australia Open Jadi Penentu Nasib Lee Zii Jia ke BWF World Tour Finals 2022

11 November 2022   07:48 Diperbarui: 11 November 2022   07:53 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delapan slot sektor ganda putri BWF World Tour Finals 2022 sudah terkunci, Apri/Fadia gagal masuk: bwfbadminton.com

Australia Open yang akan digelar pekan depan, tepatnya 15-20 November 2022 di Sydney akan menjadi turnamen terakhir untuk mengumpulkan poin menuju BWF World Tour Finals 2022.

Satu kesempatan tersisa dari turnamen World Tour Super 300 ini lebih dari cukup bagi sejumlah pebulutangkis untuk bertarung demi tiket ke turnamen pamungkas yang akan berlangsung di Guangzhou, China, 14-18 Desember nanti.

Dari update ranking sementara, masih terisa enam tiket terakhir dengan empat di antaranya hampir dikonfirmasi. Bila demikian, pemenang kedua tiket itu benar-benar ditentukan di Negeri Kanguru.

Sejauh ini baru sektor tunggal putri dan ganda putri yang sudah terisi delapan slot.

Chen Yufei, Tai Tzu Ying, He Bingjiao, Pusarla Venkata Sindhu, Rathanok Intanon, An Se Young, dan Busanan Ongbamrungphan, serta Akane Yamaguchi akan bertarung menjadi yang terbaik di tunggal putri.

Nama yang terakhir patut digarisbawahi. Sebab, ia yang saat ini berada di posisi 10 terdongkrak oleh terlemininasinya Han Yue dan Wang Zhiyi dari China yang semestinya finis di posisi delapan dan sembilan, namun terganjal kuota.

Dari ganda putri, dengan hanya berpartisipasi di Hylo Open pekan lalu, Vivian Hoo/Lim Chiew Sien mengambil tempat terakhir dari Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Delapan slot sektor ganda putri BWF World Tour Finals 2022 sudah terkunci, Apri/Fadia gagal masuk: bwfbadminton.com
Delapan slot sektor ganda putri BWF World Tour Finals 2022 sudah terkunci, Apri/Fadia gagal masuk: bwfbadminton.com

Absennya Apri/Fadia dengan sendirinya membuat Indonesia tanpa wakil di sektor ini. Sebaliknya, memberi karpet merah kepada Malaysia untuk mengirim dua wakil.

Vivian/Lim menyusul jawara French Open 2022 pada akhir Oktober lalu, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Negeri Jiran, Thailand, dan China mengirim wakil maksimal di antara Korea Selatan dan Jepang yang hanya kebagian masing-masing satu wakil.

Bila edisi sebelumnya di Bali Indonesia diwakili Greysa Polii/Apriyani Rahayu dan Jepang sanggup mendominasi di sektor ganda putri, tidak demikian kali ini.

Negeri Sakura hanya menempatkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida dalam daftar. Nami/Chiharu berada di posisi keenam dalam peringkat "race to Guangzhou", di belakang duo Thailand dan China. Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong dari Korea Selatan di posisi pertama dengan selisih poin yang tipis dari Chen Wingchen/Jia Yifan.

Indonesia tidak hanya menjadi penonton di ganda putri. Sektor tunggal putri pun masih harus berjuang keras, setidaknya tidak sampai harus terlempar dari 16 besar.

Situasi berbeda ditunjukkan sektor tunggal putra. Bila tahun lalu bernasib miris seperti edisi 2017, tidak demikian tahun ini.

Tahun lalu, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting tidak mendapat poin yang cukup karena menit bertanding yang minim sehingga tak mampu menyaingi apalagi mengungguli perolehan poin dua dari Srikanth Kidambi, Lakshya Sen, Viktor Axelsen, Lee Zii Jia, Rasmus Gemke, Toma Junior Popov, Kento Momota, dan Kunlavut Vitidsarn.

Sebagai balasannya, Jojo lebih awal mengunci posisi aman, sebelum disusul Ginting yang menjadi jawara Hylo Open 2022.

Ganda putra malah lebih awal menyegel dua tempat. Posisi mereka malah begitu kokoh di dua teratas. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Fajar/Rian malah begitu nyaman dengan raihan 91.870 poin buah dari empat gelar juara dan empat kali pula menjadi runner-up. Keduanya unggul cukup jauh dari The Daddies yang mengemas 69.300 poin.

Fajar/Rian dan The Daddies tampil lebih konsisten ketimbang Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi wakil Merah-Putih tahun sebelumnya.

The Minions dan Pram/Yere malah sementara ini berada di luar 16 besar. Sebabnya jelas.  Penurunan performa The Minions serta cedera lutut yang dialami Yere yang mengharuskannya absen setidaknya enam bulan lamanya.

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (59.680 poin) terpaksa absen meski saat ini berada di posisi keempat, tepat di belakang Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (60.430) dari Malaysia. Regulasi membatasi setiap negara hanya boleh mengirim paling banyak dua wakil.

Indonesia akhirnya mendapat wakil kelima dari sektor ganda campuran. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari akan menjadi tumpuan Indonesia, bersaing dengan dua wakil China (Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lhu/Huang Dong Ping), dua wakil Malaysia (Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing), Thom Gicquel/Delphine Delrue dari Prancis, serta tempat kedelapan yang masih terbuka untuk diperebutkan.

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang baru saja berjaya di Jerman bersama Ginting tidak cukup mampu merangsek dari posisi ke-10. Dengan 51.86 poin di tangan dan tersisa satu turnamen, pasangan muda berusia 22 tahun ini mustahil melakukan lompatan besar.

Nasib Lee Zii Jia

Sektor tunggal putra baru memastikan lima wakil. Jojo dan Ginting mengikuti Viktor Axelsen (72.500 poin), Chou Tien Chen (67.190 poin), dan HS Prannoy (66.730 poin).

Dengan demikian masih ada tiga tiket tersisa. Dua di antaranya hampir pasti menjadi milik Kodai Naraoka (58.120) dan Loh Kean Yew (56.490).

Kodai, "wonderkid" Jepang itu hanya perlu tampil di Australia Open. Sementara itu, sang juara dunia dari Singapura cukup memenangi putaran pertama.

Satu tempat terakhir akan diperebutkan oleh Lu Guangzu (56.310) dan Lee Zii Jia (54.930).

Lu berjuang agar China memiliki wakil di tunggal putra. Begitu juga Lee, jawara All England itu menjadi harapan semata wayang Negeri Jiran.

Kiprah Lu dan Lee di Australia Open sangat berpengaruh, tidak hanya pada nasib mereka, tetapi juga Loh Kean Yew.

Bila apes di laga pertama, Loh tetap lolos ke Guangzhou asalkan Lee Zii Jia tak mencapai babak perempat final atau Lu Guangzu tersandung di laga pertama.

Nasib Lee Zii Jia akan ditentukan baik oleh dirinya sendiri maupun Lu Guangzu. Lee Zii Jia setidaknya perlu mencapai semifinal pekan depan. Sekalipun terhenti di perempat final Lee Zii Jia masih bisa lolos bila Lu Guangzu atau Loh Kean Yew kalah di babak pertama.

Dua tiket hampir pasti, satu lagi akan diperebutkan Lee dan Lu: @BadmintonTalk
Dua tiket hampir pasti, satu lagi akan diperebutkan Lee dan Lu: @BadmintonTalk

Sementara syarat lolosnya Lu Guangzhu hanya cukup mencapai minimal babak delapan besar. Bagaimana bila ia angkat koper sedikit lebih cepat, di babak 16 besar? Lu tetap lolos dengan syarat Lee Zii Jia tak mencapai semifinal.

Skenario perebutan tiket terakhir ini akan berlangsung sengit di Australia Open nanti. Di atas kertas, kans Lee untuk mencapai syarat minimal itu terbuka lebar.

Ia adalah unggulan pertama dan tidak ada lawan yang sangat merepotkannya dalam perjalanan mencapai semifinal. Paling-paling Lakshya Sen, unggulan lima dari India yang sudah tidak memiliki harapan ke Guangzhou selain ingin memanfaatkan peluang mendapat gelar di turnamen terakhirnya tahun ini.

Menariknya, Lee dan Lu berada di bagan yang sama. Mereka menghuni "pool atas" dan berpotensi saling bentrok di babak 16 besar dengan Lee harus mengalahkan pemenang dari babak kualifikasi dan Lu menyudahi perlawanan pemain senior Indonesia, Tommy Sugiarto.

Bila memang dipertemukan, pertandingan itu akan menentukan siapa yang bakal mengisi slot terakhir. Sebuah sajian yang menarik untuk dinanti.

Persaingan ganda putra

Drama persaingan juga akan mewarnai sektor ganda putra. Indonesia sementara ini boleh duduk manis. Menyaksikan pertarungan terutama antara Liu Yuchen/Ou Xuanyi dari China versus Choi Sol Gyu/Kim Won Ho asal Korea Selatan versus Lu Ching Yao/Yang Po Han asal Taiwan versus Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dari India.

Saat ini posisi Liu/Ou lebih baik dari ketiganya. Dengan 55.430 poin, memimpin atas Choi/Kim (51.730 poin), Lu/Yang (49.370 poin) dan Rankireddy/Shetty (48.810 poin).

Lu/Yang memenuhi syarat jika dan hanya jika mereka mencapai setidaknya 3 tahap lebih baik dari Choi/Kim dan setidaknya tahap yang sama dengan Rankireddy/Shetty. (misalnya juara dan Choi/Kim kalah QF).

Seperti di tunggal putra, tiket terakhir di ganda putra juga ditentukan di Australia dan oleh performa para pesaing.

Kita mulai dari Liu/Ou. Peluangnya lebih besar. Sebab, keduanya hanya perlu tampil di Australia Open 2022.

Kalau seandainya absen pun masih tetap berpeluang ke Guangzhou. Dalam posisi ini, langkah mereka hanya akan tersandung bila salah satu dari Lu/Yang atau Rankireddy/Shetty menjadi juara.

Syarat bagi Choi/Kim dan Rankireddy/Shetty tidak bisa dibilang ringan. Choi/Kim bisa mengkudeta posisi terakhir jika dan hanya jika mencapai babak semifinal. Atau bila tidak, pencapaian Choi/Kim tiga tingkat lebih baik dari keduanya.

Indonesia amankan 2 tiket MD, tempat terakhir akan ditentukan di Australia Open 2022: @BadmintonTalk
Indonesia amankan 2 tiket MD, tempat terakhir akan ditentukan di Australia Open 2022: @BadmintonTalk

Begitu juga sebaliknya. Syarat India memiliki wakil di ganda putra kali ini jika dan hanya jika menorehkan pencapaian yang lebih baik dari dua pesaingnya.

Lebih baik tidak hanya dalam arti Rankireddy/Shetty menjadi juara sementara salah satu dari Choi/Kim atau Lu/Yang cukup menjadi runner-up. Atau yang pertama menjadi finalis, dua lainnya berakhir sebagai semifinalis.

Lebih baik harus dengan syarat berada tiga anak tangga lebih tinggi dari dua lainnya. Misalnya, Rankireddy/Shetty mencapai semifinal, sedangkan dua lainnya terhenti di babak 16 besar.

Skenario mana yang akan terjadi di Australia Open nanti? Hanya waktu yang akan menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun