Negeri Jiran, Thailand, dan China mengirim wakil maksimal di antara Korea Selatan dan Jepang yang hanya kebagian masing-masing satu wakil.
Bila edisi sebelumnya di Bali Indonesia diwakili Greysa Polii/Apriyani Rahayu dan Jepang sanggup mendominasi di sektor ganda putri, tidak demikian kali ini.
Negeri Sakura hanya menempatkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida dalam daftar. Nami/Chiharu berada di posisi keenam dalam peringkat "race to Guangzhou", di belakang duo Thailand dan China. Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong dari Korea Selatan di posisi pertama dengan selisih poin yang tipis dari Chen Wingchen/Jia Yifan.
Indonesia tidak hanya menjadi penonton di ganda putri. Sektor tunggal putri pun masih harus berjuang keras, setidaknya tidak sampai harus terlempar dari 16 besar.
Situasi berbeda ditunjukkan sektor tunggal putra. Bila tahun lalu bernasib miris seperti edisi 2017, tidak demikian tahun ini.
Tahun lalu, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting tidak mendapat poin yang cukup karena menit bertanding yang minim sehingga tak mampu menyaingi apalagi mengungguli perolehan poin dua dari Srikanth Kidambi, Lakshya Sen, Viktor Axelsen, Lee Zii Jia, Rasmus Gemke, Toma Junior Popov, Kento Momota, dan Kunlavut Vitidsarn.
Sebagai balasannya, Jojo lebih awal mengunci posisi aman, sebelum disusul Ginting yang menjadi jawara Hylo Open 2022.
Ganda putra malah lebih awal menyegel dua tempat. Posisi mereka malah begitu kokoh di dua teratas. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Fajar/Rian malah begitu nyaman dengan raihan 91.870 poin buah dari empat gelar juara dan empat kali pula menjadi runner-up. Keduanya unggul cukup jauh dari The Daddies yang mengemas 69.300 poin.
Fajar/Rian dan The Daddies tampil lebih konsisten ketimbang Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi wakil Merah-Putih tahun sebelumnya.
The Minions dan Pram/Yere malah sementara ini berada di luar 16 besar. Sebabnya jelas. Â Penurunan performa The Minions serta cedera lutut yang dialami Yere yang mengharuskannya absen setidaknya enam bulan lamanya.